Rabu, 20 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Jadi Korban KMP Tunu, Toni Selamat karena Peluk Jenazah Ayah: Saat Ditemukan, Bapak Sudah Tidak Ada

Eka Toniansah selamat dari insiden KMP Tunu tenggelam di Selat Bali, sebab berpegangan pada jenazah ayahnya.

Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu
KORBAN SELAMAT KMP TUNU - Eka Toniansah (25), penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat, asal Kelurahan Klatak, Banyuwangi, saat menunjukkan foto mendiang ayahnya Eko Sastrio (51). Toni berhasil ditemukan berpegangan pada jenazah ayahnya oleh kapal nelayan di Selat Bali, Kamis (3/7/2025) pagi. 

TRIBUNNEWS.com - Cerita pilu datang dari Eka Toniansah (25), warga Kelurahan Klatak, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Ia bersama ayahnya, Eko Sastriyo (51), menjadi korban dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam.

Setelah kapal tenggelam, Toni sempat terombang-ambing di tengah laut selama lima jam sembari berpegangan pada jenazah sang ayah yang sudah meninggal lebih dulu.

Ia baru dievakuasi setelah kapal nelayan menemukannya pada Kamis (3/7/2025) pagi.

"Saat ditemukan, kita naik kapal nelayan, bapak sudah tidak ada," ungkap Toni, Sabtu (5/7/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

Lebih lanjut, Toni menceritakan detik-detik KMP Tunu tenggelam.

Baca juga: 5 Menit usai Panggilan Darurat, KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Mesin Kapal Bocor, lalu Black Out

Sebelum kapal karam, ungkap Toni, KMP Tunu sempat miring ke kanan dalam kondisi mesin mati.

Ia, sang ayah, dan penumpang lainnya panik berlarian mencari pelampung.

Beruntung, Toni berhasil mendapatkan dua pelampung yang ada di ruang penumpang.

Meski situasi mencekam, Toni mengaku tidak ada peringatan bahaya dari awak kapal.

Tiga menit berselang setelah kapal mulai miring, KMP Tunu pun tenggelam.

"Kapal pertama diam, terombang-ambing. Kemudian orang-orang panik."

"Akhirnya sempat miring. Tak lama miring, selang tiga menit langsung tenggelam. Mesin mati," kisah Toni.

Toni sendiri sempat berpegangan pada besi pinggiran kapal sebelum ia dan ayahnya ikut tenggelam bersama KMP Tunu.

Keduanya, yang sama-sama tak bisa berenang, masih berpegangan satu sama lain ketika muncul ke permukaan laut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan