Senin, 1 September 2025

Sejak 2018, Ribuan Warga Jabar Terhambat Cairkan Bansos Diduga Gara-Gara Maladministrasi Data

Selly Gantina ungkap ribuan warga Cirebon-Indramayu gagal cairkan bansos sejak 2018 akibat beda data KTP dan KYC bank.

Editor: Glery Lazuardi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
DISTRIBUSI BANSOS - Warga Cirebon dan Indramayu antre pencairan bansos. Ribuan gagal cairkan dana akibat data KTP tak sesuai KYC bank. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Karenanya ia memberikan catatan penting untuk PPATK untuk menganalisa atau mengaudit endapan uang bansos tersebut ada di perbankan himbara mana.

“Kecenderungan ini yang kemudian bisa kita analisa. Apakah SPM antara perbankan berbeda atau memang ada agenda setting lain yang mengarah pada tindakan pidana,” tutupnya. 

Baca juga: Kemensos Lakukan Koordinasi dengan PPATK, Pastikan Bansos Cair Tepat Sasaran

Jutaan Rekening Diduga Tampung Saldo Ilegal Termasuk Judol

Sebelumya, Pusat Pelaporan Analisis dan Transkasi Keuangan (PPATK) menemukan jutaan rekening yang diduga menampung saldo dalam jumlah besar hingga jutaan rupiah.

Dalam temuannya banyak rekening penerima bansos yang menampung saldo besar yang rata-rata jumlahnya lebih dari Rp 50 juta. 

Temuan PPATK mengungkap dana bansos itu ada yang digunakan untuk judi online (judol).

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memastikan kelayakan penerima bantuan sosial (bansos).

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bansos, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Ternyata ada banyak rekening penerima bansos yang disinyalir dormant atau tidak melakukan transaksi apapun kecuali hanya menerima transfer saja,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi yang dirilis pada Jumat (4/7/2025). 

Gus Ipul menjelaskan bahwa kerja sama dengan PPATK bertujuan untuk memperoleh data yang semakin akurat, sehingga bansos dapat diterima oleh pihak-pihak yang berhak. 

“Kami mohon bantuan PPATK untuk melakukan semacam analisis terhadap rekening seluruh penerima bansos,” ujar dia. Ia menegaskan bahwa analisis rekening penerima bansos yang dilakukan oleh PPATK akan menjadi bukti bahwa data yang dimiliki oleh Kementerian Sosial (Kemensos) adalah valid. 

“Data-data telah kami sampaikan (ke PPATK) dan masalah-masalah yang kami hadapi juga telah kami sampaikan, yang mudah-mudahan ke depannya ditindaklanjuti,” ujar dia. Gus Ipul menyatakan bahwa hasil analisis rekening penerima bansos dari PPATK akan digunakan sebagai pedoman untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. 

Ketua PPATK Ivan Yustiavanda mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan anomali dalam rekening penerima bansos

“Kami menemukan beberapa data memang yang anomali, dan itu akan kami serahkan segera kepada Pak Mensos untuk mengambil kebijakan terkait dengan penyaluran bansos,” kata Ivan. 

Ivan menambahkan, PPATK akan melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap data yang telah diberikan oleh Kemensos. 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan