TNI AL Akui Anggotanya Tembak Nelayan di Perairan Palembang Dengan Peluru Karet, Ini Sebabnya
Laksamana Pertama Tunggul mengatakan tindakan tersebut didasari atas kecurigaan terhadap dugaan adanya aktivitas ilegal
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Eko Sutriyanto
"Kemudian, tim VBSS 2 melaksanakan Jarkaplid terhadap kapal terdekat yaitu KM Aqshal dengan melepaskan 15 butir peluru karet," ungkap dia.
KM Aqshal, kata Tunggul, berhasil diamankan dan dikawal merapat ke lambung kanan KRI, dengan kondisi ABK 4 personel di mana 3 ABK terkena peluru karet dan mengalami luka ringan.
"Saat dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap KM Aqshal,
ditemukan bekas obat-obatan yang telah terpakai (diduga obat-obatan psikotropika). Selanjutnya, KM Aqshal dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut," ungkapnya.
Versi Nelayan
Kapten kapal pompong yang mengaku kapalnya ditembaki, Rusdianto, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 13:00 WIB.
Dilansir dari Tribun Sumsel, kejadian berawal ketika Rusdianto bersama delapan orang lainnya menjaring ikan di perairan laut Birik.
Saat itu, Rusdianto satu kapal bersama korban bernama Yogi. Selain itu, ada juga tiga orang lainnya bernama Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).
Sedangkan di kapal satu lagi terdapat empat orang yakni kapten kapal Ishak, beserta tiga ABK yakni Ipin, Ipal, dan Kandar.
Kemudian, lanjut dia, sebuah kapal melintas berpapasan dan balik arah.
"Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik," kata Rusdianto saat dijumpai di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid, Minggu (13/7/2025).
Karena kapal tersebut terlihat putar arah, ia mengingatkan anak buahnya untuk berhati-hati.
"Saya bilang ada kapal patroli, hati-hati ke anak buah saya. Posisi kami di perairan laut Tanjung Birik tapi agak maju lagi," kata dia.
Melihat kapal tersebut mendekat, Rusdianto bersama anak buahnya kemudian menjauh dari kapal tersebut.
Namun kapal tersebut tetap mengejar dan akhirnya menurunkan sebuah perahu karet berisi sekitar delapan orang berpakaian loreng.
"Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng. Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami," ujar dia.
Karena ombak besar, Rusdianto kemudian membawa kapalnya menjauh.
Hari Istimewa TNI Segera Tiba: 3 Pasukan Khusus Dipimpin Jenderal Bintang 3, Wakil Panglima Baru |
![]() |
---|
Gelar Pasukan Operasional di Lanud Suparlan Batujajar Minggu, TNI AL Siapkan 5 Ribu Lebih Prajurit |
![]() |
---|
Pesawat FASI Jatuh di Bogor, Padahal Sudah Dinyatakan Layak Terbang |
![]() |
---|
TNI AL Akan Tingkatkan 14 Lantamal Menjadi Kodaeral Hingga Bentuk Kogabhantai |
![]() |
---|
Ini Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran Seperti Satria Kumbara, Diberi Janji Manis hingga Gaji Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.