Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin: Indonesia Harus Tingkatkan Produktivitas Nasional
Penyumbang ekonomi terbesar Indonesia adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi 19,15 persen terhadap PDB
Ringkasan Berita:
- Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2025 di level 5,04 persen.
- Kadin ajak para pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan produktivitas.
- Indonesia harus mendorong investasi yang membawa teknologi yang tepat dan efektif.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Indonesia harus meningkatkan produktivitas nasional agar pertumbuhan ekonomi bisa digenjot mengejar pertumbuhan Vietnam yang sudah lebih dahulu mencapai 8 persen sejak kuartal II 2025.
Tercatat, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2025 di level 5,04 persen.
WKU Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional (Bippenas-Kadin Indonesia), Bayu Priawan Djokosoetono mengajak para pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan produktivitas.
Baca juga: Kinerja Ekspor IHT Naik 94 Persen, Wakil Ketua Umum Kadin Soroti Sumbangan Terhadap Devisa Negara
Menurutnya, selama ini pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan input modal/investasi dan penambahan tenaga kerja.
Berdasarkan data APO Databook 2025, kontribusi Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir nol, sedangkan kontribusi TFP terhadap pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 8 persen apalagi China mencapai 26 persen.
"Mulai sekarang kita harus lebih fokus untuk bersinergi meningkatkan produktivitas agar pertumbuhan 8 persen bisa kita capai secepatnya,” ujar Bayu dikutip Kamis (6/11/2025).
Pada Kuartal-III, produktivitas output PDB nominal per pekerja Indonesia rata-rata Rp 13,78 juta per bulan.
Empat sektor ekonomi dengan produktivitas PDB per pekerja yang paling tinggi adalah sektor pertambangan, dengan produktivitas pekerja 7x dibanding rata-rata.
Diikuti sektor real estate dan sektor informasi & komunikasi dengan produktivitas sekitar 6x dibanding rata-rata.
Urutan keempat adalah sektor penyediaan listrik dan gas dengan produktivitas PDB/pekerja sekitar 4x dibanding rata-rata.
Ia menyebut, empat sektor tersebut memiliki produktivitas tinggi karena bersifat padat teknologi dan padat modal, dan membutuhkan SDM terampil yang berpendidikan tinggi untuk menjalankannya.
“Indonesia harus mendorong investasi yang membawa teknologi yang tepat dan efektif untuk meningkatkan produktivitas berbagai sektor ekonomi, sembari memastikan alih teknologi kepada pemain lokal”, menurut Ikhwan Primanda, Ketua Komite Tetap Perencanaan Ekonomi Kadin Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pertumbuhan ekonomi kuartal III
Kadin
Bayu Priawan Djokosoetono
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
| Kinerja Ekspor IHT Naik 94 Persen, Wakil Ketua Umum Kadin Soroti Sumbangan Terhadap Devisa Negara |
|
|---|
| Bertemu Dua Wakil Ketua Umum Kadin, Gapembi Bahas Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis |
|
|---|
| Didukung Kadin dan Apindo, Indonesia dan Hungaria Selenggarakan Hunindotech 6.0 |
|
|---|
| Sosok Yugi Prayanto Muncul dalam Pusaran Korupsi Gas PGN, KPK Ungkap Perannya |
|
|---|
| UU KADIN Harus Direvisi, Bamsoet: Dunia Usaha Butuh Payung Hukum Baru |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.