Jaga Ekosistem Laut, Taman Karang Buatan Ditenggelamkan Perairan Pulau Putri Bangka Belitung
Pada penenggelaman kali ini, kata Anggi, perseroan menggunakan struktur beton dan besi untuk memicu pertumbuhan karang.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelestarian ekosistem laut dijalankan dunia usaha melalui penenggelaman coral garden atau taman karang buatan dalam upaya pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Coral garden adalah struktur buatan yang dirancang untuk menciptakan habitat baru bagi karang dan biota laut.
Baca juga: Adam Suseno Kena Baret Batu Karang Saat Bersihkan Kolam Ikan, Pembuluh Venanya Putus
Penenggelaman coral garden yang dilaksanakan anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Timah.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan, pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan perusahaan tidak hanya berorientasi pada pelestarian lingkungan, namun juga pemberdayaan masyarakat lokal.
"Program pengelolaan lingkungan dilaksanakan secara berkelanjutan dan diintegrasikan dengan pemberdayaan masyarakat lokal. Coral garden diharapkan tidak hanya mempercepat rehabilitasi laut, tapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir dan juga mendukung wisata bahari," ucap Anggi dikutip Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, baru-baru ini perusahaan kembali menenggelamkan 15 unit coral garden di Perairan Pulau Putri, Desa Penyusuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pada penenggelaman kali ini, kata Anggi, perseroan menggunakan struktur beton dan besi untuk memicu pertumbuhan karang.
Dalam melaksanakan penenggelaman coral garden, PT Timah berkolaborasi dengan kelompok nelayan dan juga Yayasan Sayang Babel Kite sebagai upaya pemberdayaan masyarakat lokal.
Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika Syari menceritakan coral garden yang ditenggelamkan PT Timah sejak 2019 telah menjadi habitat alami yang ditandai dengan banyaknya penempelan biota laut dan indeks keanekaragaman biota sudah mencapai angka 1,5.
Baca juga: Jaga Ekosistem Laut, Kepulauan Seribu Jadi Sasaran Program Transplantasi Terumbu Karang
"Coral garden yang ditenggelamkan awalnya masih buatan tapi sekarang sudah menjadi habitat alami dan sudah menjadi habitat baru. Harapannya bisa mempercepat laju restorasi untuk memperbaiki ekosistem pesisir," katanya.
Menurutnya, artificial reef seperti coral garden berperan penting untuk merangsang habitat alami yang diharapkan menjadi modal utama untuk mempercepat laju rehabilitasi di ekosistem alam yang sudah rusak.
"Diharapkan nantinya ikan karang yang menempel di artificial menjadi sumber indukan yang nantinya berpindah ke ekosistem yang sudah rusak agar dapat membantu proses pemulihannya dan bisa mempercepat proses rehabilitasi laut," ujar Dosen Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Bangka Belitung ini.
Revisi UU Kelautan, Menteri Trenggono Tekankan Urgensi Keberlanjutan Sektor Kelautan |
![]() |
---|
Ijazah S1 Wakil Gubernur Babel Terindikasi Palsu, Ternyata Gunakan Ijazah SMA Saat Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Ijazah Wakil Gubernur Babel Disebut Terindikasi Palsu, Tidak Terdaftar Lulusan Universitas Azzahra |
![]() |
---|
Disindir Gubernur 7 dari 10 Perjalanan Dinas Tidak Jelas, Wagub Bangka Belitung Jawab Begini |
![]() |
---|
5 Fakta Hubungan Gubernur Babel dan Wakilnya Memburuk: Wagub Siap Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.