Rabu, 1 Oktober 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Keluarga Ungkap Sejumlah Luka yang Diderita Prada Lucky Sebelum Tewas, Ginjal dan Paru-paru Hancur?

Dokter juga mengatakan ginjal dan paru-parunya sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah. 

|
Kolase: POS-KUPANG.COM/HO
ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga.

Apalagi pihak keluarga menduga Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang meninggal dunia pada 6 Agustus 2025 dirasa tak wajar.

Baca juga: Legislator PDIP Minta Pelaku Penyiksaan Prada Lucky Dihukum Berat, Singgung Kejahatan Kemanusiaan

Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggal dunia di RSUD Aeramo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky Chepril Saputra Namo adalah seorang prajurit muda TNI Angkatan Darat yang meninggal dunia secara tragis.

Baca juga: Sosok Letda Inf Thariq Singajuru, Perwira TNI Diduga Aniaya Juniornya Prada Lucky hingga Tewas

Kakak korban, Lusi Namo menuturkan, beberapa hari sebelum koma, Lucky masih berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat dalam kondisi baik. Ia juga sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit. 

“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” kata Lusi.

Kabar masuknya Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta tolong oleh Almarhum untuk menghubungi orang tuanya di Kupang.

Lusi mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah. 

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," ujarnya. 

Ia juga menyayangkan sikap atasannya yang disebut tidak memberikan informasi jelas kepada keluarga.

“Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi adik saya,” tegas Lusi.

Bagi Lusi, kepergian Lucky meninggalkan duka mendalam. Sebagai kakak, ia merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan dia sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

Saat ini keluarga berharap pihak berwenang mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky hingga menyebabkan kematiannya. 

Baca juga: Keluarga dan Sahabat Kenang Prada Lucky Sosok Bersahaja dan Ramah

Organ Tubuh Hancur

Lusi mengungkapkan sejumlah informasi terkait dugaan kekerasan yang dialami adiknya sebelum meninggal dunia pada 6 Agustus 2025.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved