Senin, 18 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Jejak Proklamasi: Mesin Ketik, Teks Sakral, dan Kabar Kemerdekaan yang Telat Sampai Daerah

Jejak Proklamasi: Mesin ketik Jerman, rumah Maeda, dan kabar kemerdekaan yang baru sampai ke Pekanbaru sebulan setelah merdeka.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews/Jeprima
BENDERA MERAH PUTIH - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025, jejak Proklamasi kembali menggema dari sudut-sudut sejarah yang nyaris terlupakan. Tribunnews/Jeprima 

Berdasarkan buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia"  karya Hendri F. Isnaeni (2015), mesin tik tersebut dipinjam ke kantor militer Jerman oleh pembantu Laksamana Maeda bernama Satzuki Mishima.

Di rumah Laksamana Maeda memang ada mesin tik, tetapi menggunakan huruf kanji.

Sedangkan naskah Proklamasi malam itu harus diketik menggunakan bahasa Indonesia. Maka Satzuki Mishima berinisiatif meminjam mesin tik dengan huruf alfabet ke rumah kedutaan Jerman.

Karisa menuturkan, saat ini tidak ada informasi pasti mengenai di mana keberadaan mesin tik yang digunakan Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi.

Bisa jadi usai naskah proklamasi diketik, mesin tik tersebut kemudian dikembalikan lagi oleh Satzuki ke kantor militer Jerman.

 “Yang ada di museum sekarang hanyalah replika, "jelas Karisa.

Lokasi Pertama Pembacaan Teks Proklamasi

Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diketahui dibacakan oleh Ir Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jakarta.

Pembacaan teks proklamasi juga menandakan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Semua mengetahui lokasi pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah: Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat

Teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Rumah tersebut merupakan kediaman pribadi Soekarno dan dipilih karena dianggap aman serta representatif untuk momen bersejarah.

Kini, lokasi tersebut dikenal sebagai Jalan Proklamasi dan menjadi situs bersejarah nasional.

Namun, tahukah Anda bahwa teks tersebut ternyata sebelumnya sempat dibacakan di Kota Cirebon.

Ya, teks tersebut dibacakan di simpang empat Alun-alun Kejaksaan, tepatnya di tempat yang kini berdiri Tugu Pensil.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan