Desa Energi Mandiri Hadir di Cagar Biosfer Komodo, Dukung Irigasi Pertanian Tenaga Surya
Kekeringan yang kerap melanda membuat hasil panen tidak menentu. Banyak lahan kosong yang terbengkalai karena sulit diairi.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah panas terik dan tanah berbatu khas Flores Barat, senyum warga Dusun Desa Golo Mori merupakan desa pesisir yang berbatasan langsung dengan Pulau Rinca, salah satu kawasan utama Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur kini merekah.
Bukan tanpa sebab, sejak setahun terakhir para petani di pedalaman Kecamatan Komodo itu akhirnya bisa bernapas lega setelah kebutuhan air bersih mereka terbantu dengan kehadiran pompa tenaga surya dari sebuah perusahaan BUMN, Pertamina International Shipping
Dalam kurun satu tahun, sistem pompa tersebut sudah menyalurkan hampir 5 juta liter air bersih, menghidupkan lahan-lahan pertanian yang sebelumnya bergantung pada tadah hujan.
Teknologi ramah lingkungan ini juga mampu menekan konsumsi energi listrik hingga 4.000 kWh, memberi efisiensi sekaligus solusi berkelanjutan bagi warga.
Meski berada di lingkar destinasi wisata kelas dunia Labuan Bajo, kehidupan warganya masih jauh dari gemerlap pariwisata.
Akses air bersih menjadi tantangan utama, terutama bagi petani yang menggantungkan hidup dari sayur-mayur.
Kekeringan yang kerap melanda membuat hasil panen tidak menentu. Banyak lahan kosong yang terbengkalai karena sulit diairi.
Kini, berkat pompa air tenaga surya yang dipasang di Dusun Compang Ra’ong, wajah pertanian di Golo Mori mulai berubah.
“Air bersih adalah kebutuhan paling mendasar kami. Dengan pompa tenaga surya ini, sayuran seperti kangkung, sawi, dan cabai bisa tumbuh subur. Semoga kesejahteraan warga meningkat,” ungkap Muhammad Tayeb, Tua Golo (tokoh adat) Dusun Compang dalam keterangan seperti dikutip, Sabtu (16/8/2025),.
Demplot Pertanian dan Pemberdayaan Petani
Program ini dijalankan PIS bersama Komodo Water, lembaga sosial yang fokus pada akses air berkelanjutan. Air dari pompa surya disalurkan ke tujuh demonstration plot (demplot) yang dikelola kelompok tani beranggotakan 20 orang.
Sistem demplot ini memberi ruang belajar bagi petani agar mereka dapat melihat langsung dampak teknologi terhadap hasil pertanian.
Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, menambahkan bahwa air bersih ini kelak bisa menjadi pintu masuk terbentuknya ekosistem rantai pasok.
“Warga tidak hanya menanam, tapi juga bisa memasok hasil tani mereka ke pasar, bahkan hotel-hotel di Labuan Bajo,” katanya.
Program ini masuk dalam inisiatif besar BerSEAnergi untuk Laut, payung TJSL PIS yang menggabungkan pelestarian ekosistem dengan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Khusus di Desa Golo Mori, pilar yang dijalankan adalah Desa Energi Mandiri, dengan fokus pada pemanfaatan energi terbarukan.
Langkah ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 6 (Air Bersih dan Sanitasi), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, program ini memenuhi prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST/ESG) yang kini menjadi standar keberlanjutan global.
Bagi warga Golo Mori, program ini bukan sekadar bantuan teknis, melainkan jalan menuju kemandirian. Kehadiran pompa tenaga surya menjadi titik balik, mengubah keresahan akan kekurangan air menjadi semangat baru untuk mengolah lahan.
“Air adalah hidup. Dengan adanya teknologi ini, kami punya harapan bahwa generasi muda tidak perlu meninggalkan desa hanya karena keterbatasan air,” tutur Muhammad Tayeb.
Baca juga: Generasi Muda Dorong Hilirisasi Pertanian untuk Kesejahteraan dan Lapangan Kerja
Keberhasilan program di Golomori menjadi bukti bahwa kolaborasi dengan masyarakat lokal dan mitra pelaksana mampu menghasilkan solusi yang tepat sasaran.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Anggota DPR Minta Pembangunan di Pulau Padar Taman Nasional Komodo NTT Tak Terburu-buru |
![]() |
---|
Sinergi Pemerintah dan Swasta Demi Kebutuhan Air Bersih Masyarakat |
![]() |
---|
Telkom Bangun 51 Sarana Air Bersih dan Sanitasi Layak di Lima Kota dan Kabupaten |
![]() |
---|
Benturan Kewenangan Pusat-Daerah Bikin Tempat Wisata Bisa Ditinggal Turis, Tito Singgung Bunakan |
![]() |
---|
Sarana Air Bersih Dibangun di 5 Desa di Kupang dan Sumba Barat Daya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.