Jumat, 22 Agustus 2025

Program Makan Bergizi Gratis

3 Bakteri Berbahaya di MBG Jadi Penyebab 497 Siswa Kulon Progo Keracunan, Dinkes: Harusnya Tak Ada

Dinkes Kulon Progo mengungkapkan ada tiga bakteri berbahaya pada menu MBG yang mengakibatkan ratusan siswa keracunan pada 31 Juli 2025 lalu.

|
HandOut/IST
PROGRAM MBG - Foto memperlihatkan siswa sekolah dasar (SD) menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pada 31 Juli 2025, sebanyak 497 siswa di Kulon Progo, DIY, mengalami keracunan setelah menyantap MBG. Hasil uji laboratorium baru-baru ini menunjukkan ada tiga bakteri berbahaya pada MBG yang dikonsumsi ratusan siswa tersebut. 

Selain itu, E. coli yang ada di luar tubuh manusia bisa menjadi sumber penyakit.

Contohnya, apabila sumber air mengandung E. coli, jika diminum akan mengakibatkan diare.

Terkait temuan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulon Progo, Arif Mustofa, mengungkapkan tiga bakteri tersebut tidak seharusnya ada dalam makanan.

"Semua bakteri itu seharusnya tidak ada dalam makanan," kata Arif, Rabu (20/8/2025).

"Kontaminasi tidak hanya terjadi pada satu jenis makanan, melainkan menyebar ke berbagai menu," imbuh dia.

Dinkes pun, ujar Arif, menyimpulkan keracunan disebabkan oleh multi-faktor, dan kemungkinan satu anak terpapar lebih dari satu jenis bakteri.

Kronologi Kejadian

Keracunan yang dialami 497 siswa di Kulon Progo berawal ketika menyantap MBG pada 30 Juli 2025.

Mereka berasal dari SMPN 2 Wates, SMP Muhammadiyah 2 Bendungan, SDN Triharjo, dan SDN Sogan.

Gejala keracunan baru muncul ketika ratusan siswa masuk sekolah pada keesokan harinya, sekitar pukul 7.30 WIB.

Mereka mengalami mual, diare, dan muntah-muntah.

MBG yang dikonsumsi ratusan siswa itu disalurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehati di Kelurahan Kulwaru, Wates.

Penanggungjawab SPPG Dapur Sehati, Rizki Fadilah, mengatakan tim dari Dinkes Kulon Progo telah mengambil sampel makanan yang diduga penyebab keracunan.

"Tadi dari Disdikpora (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga) dan Bhabinkamtibmas juga datang," kata Rizki pada wartawan, Kamis (31/07/2025), masih dari TribunJogja.com.

Lebih lanjut, ia mengklaim proses pengolahan makanan di SPPG sudah sesuai prosedur.

Pihaknya sudah memiliki aturan ketat untuk sirkulasi bahan baku, kelayakannya, manajemen waktu pengolahan, hingga persiapan untuk distribusinya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan