Aksi Demonstrasi di Pati
Sosok Koordinator Aksi Pembela Bupati Pati, Sudewo Dianggap Bapak Pembangunan Pati
Kenaikan PBB-P2 hingga 250% oleh Bupati Sudewo picu demo warga Pati. Massa tandingan di Sukolilo justru puji Sudewo sebagai Bapak Pembangunan.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan Bupati Pati, Sudewo menaikkan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen mendapat penolakan dari warga.
PBB-P2 adalah pajak atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan bangunan di wilayah perdesaan dan perkotaan yang menjadi sumber pendapatan daerah.
Sikap arogan Sudewo yang dianggap antikritik membuat warga Pati menggelar demo pada Rabu (13/8/2025) lalu.
Mereka menuntut Sudewo dilengserkan dari jabatan Bupati Pati.
Barisan yang ingin Sudewo lengser mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).
Kini, muncul massa tandingan yang membela Bupati Pati, Sudewo.
Warga yang mengatasnamakan 'Masyarakat Sukolilo Cinta Damai' menggelar aksi di Lapangan Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Minggu (24/8/2025).
Sukolilo merupakan salah satu kecamatan di Pati yang jaraknya sekitar 27 kilometer dari pusat kota Pati.
Mayoritas warga Sukolilo bekerja sebagai petani.
Tampak ratusan warga Sukolilo membentangkan spanduk yang bertuliskan dukungan untuk Sudewo melanjutkan jabatannya sebagai Bupati Pati periode 2025-2030.
Koordinator aksi, Suprihono, menyatakan Sudewo telah bekerja maksimal membangun Kabupaten Pati hingga ia menjulukinya sebagai Bapak Pembangunan Kabupaten Pati.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Mangkir dari Panggilan KPK, Gagal Diperiksa Terkait Kasus Suap DJKA Kemenhub
“Di Sukolilo sudah nyata pembangunan. Bahkan sebelum Sudewo menjabat Bupati (saat masih anggota DPR RI), setiap desa di Kecamatan Sukolilo sudah merasakan manfaat program bedah rumah yang difasilitasi beliau."
"Setiap tahun setidaknya ada 20 rumah,” ungkapnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Suprihono merupakan Kepala Dusun di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo dan dikenal sebagai salah satu bos tambang di Sukolilo.
Ia menegaskan aksi yang digelar murni dari masyarakat perwakilan 16 desa di Sukolilo.
Menurutnya, Sudewo perlu diberi kesempatan kedua karena baru bekerja selama enam bulan.
Warga Sukolilo telah merasakan dampak pemangunan jalan yang dilakukan Sudewo.
“Perbaikan jalan dari Sumbersoko sampai Tompegunung, dari Sukolilo sampai Prawoto, yang dulunya belum pernah tersentuh, sejak Pak Sudewo menjabat, sudah nyata ada perbaikan."
"Lalu pengecoran jalan dari Wotan sampai arah Kudus, kami sudah merasakan manfaatnya."
"Belum lagi pengerukan sungai jilid dua, nantinya akan sangat bermanfaat untuk warga desa wilayah Gadudero, Wotan, Baturejo, Baleadi, sampai Wegil dan Prawoto, mengurangi banjir,” tandasnya.
Baca juga: Warga Pati dan Bone Demo, Irman Gusman Minta Pemerintah Daerah Diskusi dengan Publik Soal Tarif PBB
Pihaknya akan membuat posko agar massa yang membela Sudewo solid.
“Kami buktikan warga Sukolilo tidak ada kisruh, cinta damai, dan solid mendukung Sudewo," lanjutnya.
Sementara itu, AMPB tetap konsisten akan melengserkan Sudewo dan mengawasi proses hak angket yang bergulir di DPRD Pati.
Hak angket adalah hak DPR atau DPRD untuk menyelidiki kebijakan pemerintah yang dianggap penting, strategis, dan berdampak luas, terutama jika diduga melanggar hukum.
Selain itu, AMPB akan meminta KPK segera menetapkan Sudewo sebagai tersangka dugaan kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Mereka akan berangkat ke KPK pada Sabtu (30/8/2025) dan menggelar aksi di depan KPK pada 2 September 2025 dan 3 September 2025.
Koordinator penggalangan donasi AMPB, Mulyati, menerangkan donasi untuk keberangkatan ke KPK mencapai Rp 117,4 juta.
“Pada Sabtu (23/8/2025) sampai pukul 23.45 WIB, kami mendapat Rp 34,2 juta. Barakallah untuk semua donatur. Sehingga total donasi sejauh ini Rp 117,4 juta. Mudah-mudahan tercapai target kami 10 bus,” ungkapnya, Minggu (24/8/2025).
Baca juga: 8 Hari Hilang usai Didemo, Bupati Pati Sudewo Akhirnya Muncul, Sempat Sakit, tapi Sudah Sembuh
Ahmad Husein Dicap Sengkuni
Foto Bupati Pati, Sudewo merangkul Ahmad Husein selaku inisiator AMPB viral di media sosial.
Ahmad Husein sebelumnya sempat viral lantaran dianggap lantang menyuarakan aspirasi melalui aksi massa yang tergabung di AMPB tersebut, termasuk 'melawan' Bupati Sudewo, namun kini santer menggaung bahwa keduanya telah berdamai.
Pertemuan keduanya berlangsung di rumah seorang pengusaha di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada Selasa (19/8/2025) lalu.
Ahmad Husein kemudian mengunggah video yang menyatakan mundur dari AMPB dan membatalkan demo jilid dua yang rencananya digelar 25 Agustus 2025.
Keputusan tersebut membuat warga Pati kecewa karena Ahmad Husein merupakan sosok yang menolak kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen.
Awalnya, Ahmad Husein membentuk posko di depan Kantor Bupati Pati untuk mengumpulkan donasi demo penolakan kenaikan PBB-P2 yang digelar 13 Agustus 2025.
Seminggu sebelum demo digelar, Satpol PP mengambil paksa kardus minuman hasil donasi warga.
Baca juga: Soal Pemanggilan Bupati Pati Sudewo, KPK: Kita Tunggu Apakah Nanti Hadir
Ahmad Husein melakukan perlawanan dan beradu argumen dengan Plt Sekda Pati, Riyoso.
Sejak kericuhan tersebut, jumlah donasi semakin bertambah bahkan warga luar Pati ikut menyumbangkan makanan dan minuman.
Meski Sudewo telah membatalkan kenaikan PBB-P2, demo tetap digelar dengan tuntutan melengserkan Sudewo.
Seminggu setelah demo yang dihadiri puluhan ribu warga Pati, Ahmad Husein menyatakan mundur dari gerakan sehingga dicap sebagai sengkuni.
Sengkuni merupakan tokoh antagonis dalam kisah Mahabharata dan pewayangan Jawa yang dikenal karena sifatnya yang licik, manipulatif, dan ahli dalam adu domba.
Pada Kamis (21/8/2025), di depan Kantor Bupati Pati terdapat dua kaos bergambar wajah Ahmad Husein.
Kaos tersebut dipasang dijalan untuk diinjak-injak warga sebagai bentuk kekesalan.
Tertulis sejumlah kata seperti larahan (sampah), injak gratis, serta sengkuni.
Baca juga: Sempat Menghilang usai Didemo Warga, Bupati Pati Sudewo Akhirnya Muncul Kembali
Salah satu Koordinator Posko AMPB, Hanif, menjelaskan ada dua hal yang membuat warga kecewa ke Ahmad Husein yakni berdamai dengan Sudewo dan menuding AMPB ditunggangi kepentingan politik.
Keberadaan Ahmad Husein juga dicari karena belum ke posko AMPB setelah berdamai dengan Sudewo.
Beredar viral video Ahmad Husein mendatangi showroom sepeda motor dan mabuk ketika karaoke.
Warga menuding Ahmad Husein menerima bayaran untuk berdamai dengan Bupati Pati.
Namun, belum ada informasi dua video tersebut diambil setelah pertemuan dengan Sudewo.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Massa Tandingan Muncul di Sukolilo, Sebut Bupati Sudewo Bapak Pembangunan Pati
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.