Selasa, 26 Agustus 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Gotong Royong Warga Pati Lengserkan Sudewo, Kumpulkan Donasi hingga Kirim Ribuan Surat ke KPK

Usai demo 13 Agustus 2025, warga Pati tetap solid. Donasi kebarangkatan ke KPK mengalir, tuntutan pemakzulan Sudewo makin menguat.

Penulis: Faisal Mohay
Tribun Jateng/mazka hauzan naufal
DEMO PATI - Posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Senin (11/8/2025) siang. Aksi demo bakal dilakukan warga Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8/2025), tuntut Sudewo mundur dari jabatan Bupati Pati. 

TRIBUNNEWS.COM - Solidaritas warga Pati, Jawa Tengah tetap terjaga setelah menggeler demo besar-besaran pada Rabu (13/8/2025) lalu.

Dalam demo yang dihadiri puluhan ribu warga Pati, massa menuntut Sudewo dilengserkan dari Bupati Pati.

Konsolidasi demo dilakukan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) dengan membuat posko di depan Kantor Bupati Pati sejak awal Agustus 2025.

Posko menerima donasi dari warga berupa makanan dan minuman untuk demo menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Warga Pati bergotong royong memberikan donasi bahkan kardus minuman menutupi pagar kantor Bupati Pati.

Gotong royong adalah kerja sama sukarela antar warga untuk mencapai tujuan bersama.

Sudewo kemudian membatalkan kebijakan yang dianggap mempersulit warga.

Kini, AMPB mengawal Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket yang dibentuk DPRD Pati untuk memakzulkan Sudewo.

Hak angket merupakan hak DPR atau DPRD untuk menyelidiki kebijakan pemerintah yang dianggap penting, strategis, dan berdampak luas, terutama jika diduga melanggar hukum.

AMPB kembali menggalang donasi untuk keberangkatan massa ke KPK pada Minggu (31/8/2025).

AMPB akan menggelar unjuk rasa di depan kantor KPK pada 2 September 2025 dan 3 September 2025.

Baca juga: Peluang Pemakzulan Sudewo Disebut Sangat Besar, Mutasi ASN Tak Sesuai UU

Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sudewo sebagai tersangka kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Kasus itu menyeret Sudewo saat menjabat sebagai anggota Komisi V DPR RI pada periode 2019-2024.

KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan karena Sudewo mangkir dari panggilan pada Jumat (22/8/2025).

Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto, menyatkan donasi yang sudah terkumpul hingga Senin (25/8/2025) sebesar Rp 148.625.999.

Uang tersebut digunakan untuk sewa bus dan biaya perjalanan selama di Jakarta.

Warga yang ingin mengirim donasi dapat melalui transfer ke rekening Teguh Istiyanto.

Selain itu, di posko terdapat kotak kaca yang dapat diisi warga.

"Mohon diingat kami tidak meminta, kalau meminta kami yang datang. Tetapi kaki cuma memohon bantuan, kami sediakan tempat bagi orang yang mau membantu karena kesadaran diri makanya kami menolak mendatangi rumah-rumah karena ingin membuktikan bahwa kami didukung oleh warga dan warga yang donasi murni dari hati," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: 2 Tembok di Depan Sudewo, Hadapi Pansus Hak Angket DPRD dan KPK

Pihaknya juga menyediakan surat yang dapat diisi warga untuk dikirimkan ke KPK melalui kantor pos.

Teguh Istiyanto, menjelaskan formulir dicetak oleh AMPB agar warga tak kebingungan menuliskan susuran redaksi surat.

"Kami hanya memudahkan saja, maka kami sediakan formulir suratnya. Tapi masing-masing di setiap surat, warga harus menuliskan namanya sendiri itu sebagai bentuk bahwa ini asli dari warga Pati, bukan surat yang kami buat mengatasnamakan warga Pati," ungkapnya, Senin (25/8/2025).

Ia menambahkan surat akan dikirim oleh warga melalui kantor pos dengan biaya pribadi.

"Ada warga yang tidak ada waktu ke Alun-alun karena ada kegiatan atau kerja, kami hormati. Dan mereka secara sadar tergerak untuk mengirim surat ke KPK melalui Kantor Pos terdekat di masing-masing kecamatan," sambungnya.

Teguh mempersilahkan warga menuliskan aspirasi pribadi di surat.

"Jadi kami tegaskan, aksi ini aksi damai kirim surat ke KPK," imbuhnya.

Baca juga: Sempat Mangkir, Bupati Pati Sudewo Akan Diperiksa KPK pada 27 Agustus Kasus Dugaan Suap di DJKA

Berikut isi surat tersebut:

Dengan ini saya mendesak dan meminta Ketua KPK RI untuk segera memeriksa dan menetapkan sebagai tersangka dan menahan Bupati Pati Sudewo yang terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur Kereta Api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran 2022-2024. Demikian surat desakan ini saya sampaikan atas perhatian dan terkabulkannya desakan ini, saya ucapkan terimakasih banyak.

Warga diminta menuliskan nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pekerjaan dan alamatnya masing-masing.

Muncul Massa Pendukung Sudewo

Kini, muncul massa tandingan yang membela Bupati Pati, Sudewo.

Warga yang mengatasnamakan 'Masyarakat Sukolilo Cinta Damai' menggelar aksi di Lapangan Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Minggu (24/8/2025).

Sukolilo merupakan salah satu kecamatan di Pati yang jaraknya sekitar 27 kilometer dari pusat kota Pati.

Mayoritas warga Sukolilo bekerja sebagai petani.

Tampak ratusan warga Sukolilo membentangkan spanduk yang bertuliskan dukungan untuk Sudewo melanjutkan jabatannya sebagai Bupati Pati periode 2025-2030.

Koordinator aksi, Suprihono, menyatakan Sudewo telah bekerja maksimal membangun Kabupaten Pati hingga ia menjulukinya sebagai Bapak Pembangunan Kabupaten Pati.

Baca juga: KPK Akan Dibanjiri Surat dari Pati dan Didatangi Demonstran, Diminta Jadikan Sudewo Tersangka

“Di Sukolilo sudah nyata pembangunan. Bahkan sebelum Sudewo menjabat Bupati (saat masih anggota DPR RI), setiap desa di Kecamatan Sukolilo sudah merasakan manfaat program bedah rumah yang difasilitasi beliau."

"Setiap tahun setidaknya ada 20 rumah,” ungkapnya.

Suprihono merupakan Kepala Dusun di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo dan dikenal sebagai salah satu bos tambang di Sukolilo.

Ia menegaskan aksi yang digelar murni dari masyarakat perwakilan 16 desa di Sukolilo.

Menurutnya, Sudewo perlu diberi kesempatan kedua karena baru bekerja selama enam bulan.

Warga Sukolilo telah merasakan dampak pembangunan jalan yang dilakukan Sudewo.

“Perbaikan jalan dari Sumbersoko sampai Tompegunung, dari Sukolilo sampai Prawoto, yang dulunya belum pernah tersentuh, sejak Pak Sudewo menjabat, sudah nyata ada perbaikan."

"Lalu pengecoran jalan dari Wotan sampai arah Kudus, kami sudah merasakan manfaatnya."

Baca juga: Warga Sukolilo Gelar Aksi Dukung Bupati Sudewo yang Dianggap Bapak Pembangunan Pati: Sudah Nyata

"Belum lagi pengerukan sungai jilid dua, nantinya akan sangat bermanfaat untuk warga desa wilayah Gadudero, Wotan, Baturejo, Baleadi, sampai Wegil dan Prawoto, mengurangi banjir,” tandasnya.

Pihaknya akan membuat posko agar massa yang membela Sudewo solid.

“Kami buktikan warga Sukolilo tidak ada kisruh, cinta damai, dan solid mendukung Sudewo," lanjutnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Donasi Warga Pati untuk Aksi di KPK Terkumpul Rp 148 Juta, Rencana Berangkat Jakarta 1 September

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka/Rifki Gozali)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan