Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Kondisi Rheza Sendy saat Dibawa ke Rumah Sakit, Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tak Sadarkan Diri
Rheza Sendy, mahasiswa Amikom, tewas usai demo ricuh di Mapolda DIY. Penyebab kematian masih diselidiki, sempat jalani RJP di RS Sardjito.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
Ia belum dapat mengungkap penyebab kematian korban, namun ada indikasi Rheza mengalami henti jantung.
"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan sudah sesuai mekanisme. Kami belum bisa membuka kondisi fisik dan hasil pemeriksaan yang ada masih kami simpan, serta akan diserahkan ke pihak berwenang."
"Kebetulan kemarin pihak keluarga juga tidak berkenan untuk melakukan tes kesehatan, sehingga diagnosanya cardiac arrest," terangnya.
Baca juga: Prabowo Dianggap Tak Sensitif usai Perintah Kapolri Beri Kenaikan Pangkat ke Polisi Korban Demo
Kata Keluarga
Ayah korban, Yoyon Surono, menyatakan keluarga menolak proses autopsi dan menganggap meninggalnya Rheza sebagai musibah.
“Kami pasrah. Apapun yang terjadi itu musibah. Kami tidak mau autopsi,” ungkapnya, Minggu (31/8/2025).
Autopsi adalah pemeriksaan medis terhadap jenazah dengan cara pembedahan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian.
Ia tak punya firasat anaknya akan meninggal ketika demo.
“Baru saja kemarin dia bayar kuliah, baru masuk libur. Saya suruh di rumah saja,” imbuhnya.
Yoyon merasa janggal dengan kematian anaknya karena ditemukan sejumlah luka saat memandikan jenazah seperti bekas sepatu PDL, sayatan di kepala, hingga luka lecet di punggung.
“Kena gebukan tongkat, ada sayatan-sayatan. Dari gas air mata pun kulitnya putih-putih,” terangnya.
Baca juga: Demo di Solo dan Jogja Berjalan Tertib, Pimpinan DPRD Temui Massa dan Dengarkan Tuntutan
Selain itu, barang-barang yang dibawa anaknya juga belum ditemukan.
“Katanya yang mengantar dari Unit Kesehatan Polda DIY, cuma dua orang. Tidak ada dari yang lain. Dompet, KTP, bahkan motor Rheza pun belum kembali,” jelasnya.
Ia berharap tak ada lagi korban jiwa dan meminta kepolisian untuk tidak melakukan tindak kekerasan.
"Tapi semoga tak ada lagi keluarga lain yang harus merasakan apa yang kami rasakan hari ini,” pungkasnya.
Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Diusut
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menggelar pertemuan tertutup dengan 10 rektor perguruan tinggi di DIY pada Minggu (31/8/2025) malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.