Senin, 1 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Wakil Panglima TNI: TNI Tidak Berniat Ambil Alih Tugas Pengamanan dari Polri

Oleh karena itu mereka mengimbau kepada masyarakat khususnya influencer yang memiliki pengikut banyak tidak ikut terprovokasi demi keselamatan rakyat.

Penulis: Reza Deni
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS/
WAKIL PANGLIMA TNI - Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI, setelah 25 tahun posisi tersebut kosong. TRIBUNNEWS 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, tidak yakin skenario darurat militer akan terjadi usai adanya berbagai macam aksi unjuk rasa berujung kericuhan yang terjadi beberapa hari ini.  Dia tidak yakin skenario darurat militer akan diterapkan TNI menghadapi peristiwa yang terjadi.

Baca juga: Darurat Militer Diterapkan, Thailand Gelar Operasi Militer Balas Serangan Kamboja

"Kalau dugaan saya sih pasti tidak, tapi biar pak Tandyo (Wakil Panglima TNI yang menjelaskan)," ujar Utut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/9/2025). 

Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menepis anggapan jika pihaknya akan mengambil alih pengamanan atau menerapkan darurat militer ketika demo pecah beberapa hari terakhir. Dia memastikan TNI taat terhadap konstitusi. Pihaknya juga masih menjaga soliditas. 

"Saya sampaikan bahwa TNI dalam hal ini taat konstitusi tadi saya sampaikan bahwa TNI saat ini dalam satu soliditas yang sangat kuat, antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan Mabes angkatan, tentunya kita dalam satu kuda itu semua ya kalau ada anggapan seperti itu tentunya itu sangat salah, jauh dari apa yang kita lakukan," kata Tandyo.

Dia mengatakan pihaknya turun memberikan bantuan kepada institusi lain secara regulatif. "Ini saya sampaikan bahwa pada saat tanggal 30 (Agustus) Pak Presiden memanggil Kapolri dan Panglima TNI. Kapolri saat menyampaikan statement itu dan kita solid jadi satu di situ," kata Tandyo

Dia menyebut tidak ada niatan untuk mengelola dan mengambil alih situasi.​ "Karena itu, disampaikan bahwa yang di depan kan Polri dulu, Polri baru setelah itu ada kondisi seperti ini, ya barulah kita jadi satu dengan Polri, tidak ada keinginan kita untuk mengambil," ujarnya.

Sejumlah tokoh muda sekaligus influencer satu suara pada Minggu (31/8/2025). Lewat media sosialnya, mereka mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mundur dan rehat sejenak.

Tujuannya untuk mencegah pemerintah menetapkan status darurat militer di tengah meningkatnya ketegangan nasional.

Imbauan itu diunggah serentak itu Ferry Irwandi, Raditya Dika, Joko Anwar, Jerome Polin, Coki Pardede dan Fathia Izzati lewat instagram mereka pada Minggu (31/8/2025).

Satu narasi yang sama, mereka menyampaikan situasi kini sudah tak lagi kondusif. Para oknum yang diduga aparat melakukan provokasi agar masyarakat turun ke jalan.

Dengan begitu, darurat militer dapat diberlakukan. Militer akan turun tangan dan hak sipil akan dibatasi.

"Teman-teman hari ini kondisi semakin tidak kondusif. Mereka terus memprovokasi kita untuk turun ke jalan agar tujuan mereka atas darurat sipil dan militer tercapai," tulis sejumlah tokoh muda sekaligus influencer menyuarakan satu suara pada hari ini, Minggu (31/8/2025).

Baca juga: Jangan Sampai Darurat Sipil dan Darurat Militer Terjadi

"Jangan mau menuruti apa yang mereka mau, mari berstrategi, gunakan otak dan teknologi kita, sesuatu yang mereka nggak punya. Presiden, DPR, Kepolisian harus bertanggung jawab segera," tegasnya.

Melengkapi postingannya, para tokoh muda menyampaikan akun media sosial mereka kini tengah disoroti. Mereka berharap pesan yang disampaikan tersampaikan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, mereka mengimbau kepada masyarakat, khususnya influencer yang memiliki pengikut banyak tidak ikut terprovokasi. Sebab, hal terpenting adalah keselamatan rakyat Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan