Senin, 1 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Momen Sultan HB X Bertemu 10 Rektor Bahas Tewasnya Mahasiswa Amikom: Dibalut Tradisi Jawa

Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom, tewas saat demo di Mapolda DIY. Keluarga menolak autopsi, Sultan minta investigasi.

Editor: Glery Lazuardi
Dok tribunjogja/bramastoadhy
Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X dan 10 Rektor se-Yogya 

Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom Yogyakarta, meninggal saat aksi unjuk rasa di Mapolda DIY, Minggu pagi, 31 Agustus 2025.

Motor yang ditunggangi Rheza mati saat situasi memanas, lalu terjatuh setelah aparat menembakkan gas air mata.

Sri Sultan HB X meminta investigasi, sementara keluarga menolak autopsi dan menyebut kematian sebagai musibah.

TRIBUNNEWS.COM - Insiden tewasnya mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama sedang menjadi sorotan.

Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dunia pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025, saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Mapolda DIY. 

Ia tercatat sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2023.

Rheza hadir dalam aksi demonstrasi bersama ribuan mahasiswa. Saat situasi memanas, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah. Aparat menembakkan gas air mata, Rheza terjatuh dan tidak sempat menyelamatkan diri. Rekannya berhasil melarikan diri, sementara Rheza diduga dihampiri aparat dan mengalami kondisi fatal.

Jenazah Rheza dibawa ke RSUP Dr. Sardjito, lalu dimakamkan di TPU Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman pada hari Minggu kumarin.

Sang ayah, Yoyon Surono, menolak autopsi dan menyebut kematian anaknya sebagai musibah, meski melihat luka-luka di tubuh Rheza seperti patah di tengkuk, wajah lebam, dan bekas gas air mata.

Menyikapi kondisi ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bertemu dengan 10 rektor perguruan tinggi se-Yogya.

Berdasarkan pemantauan, Sri Sultan memakai baju adat jawa. Begitu juga para rektor yang Hadir di Kepatihan pada Minggu malam yang memakai baju adat Jawa.

Sri Sultan HB X terlihat memakai penutup kepala berbentuk kerucut. Dia memakai baju dan sarang batik.

Dalam foto yang diterima terlihat para rektor itu melakukan prosesi sungkem. Sri Sultan HB X duduk di kursi. 

Sungkeman adalah salah satu ritual paling sakral dalam budaya Jawa, yang mencerminkan rasa hormat. 

Para rektor itu berlutut di hadapan Sri Sultan HB X dengan posisi tubuh rendah sebagai simbol kerendahan hati, menggenggam tangan orang tua, lalu menundukkan kepala hingga menyentuh lutut atau tangan. Tradisi Jawa Sungkeman dilakukan bergantian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan