Kamis, 4 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Momen Sultan HB X Bertemu 10 Rektor Bahas Tewasnya Mahasiswa Amikom: Dibalut Tradisi Jawa

Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom, tewas saat demo di Mapolda DIY. Keluarga menolak autopsi, Sultan minta investigasi.

Editor: Glery Lazuardi
Dok tribunjogja/bramastoadhy
Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X dan 10 Rektor se-Yogya 

Yoyon mengatakan, Rheza masih tercatat mahasiswa Semester V Universitas Amikom Yogyakarta.

“Sebenarnya saya sudah suruh dia di rumah saja,” tambahnya.

Keterangan Pihak Kampus

Mewakili kampus, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Ahmad Fauzi menyatakan, Universitas Amikom Yogyakarta berbelasungkawa atas meninggalnya Rheza.

Fauzi menyampaikan pihak Universitas Amikom Yogyakarta mendapat kabar Rheza meninggal dunia pada Minggu siang dari teman-teman Almarhum.

Terkait kronologi kematiannya, Fauzi menuturkan saat ini pihaknya masih mencari informasi lebih lanjut.

"Kalau penyebab kematiannya, ya, informasi yang beredar, video yang beredar memang begitu," ungkap Fauzi.

"Kami belum melakukan penelusuran lebih lanjut. Hanya ini saja yang bisa kami sampaikan," sambungnya.

BEM Amikom Berduka

BEM Universitas Amikom Yogyakarta pun menyampaikan duka cita mendalam atas kematian Rheza.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Telah berpulang ke Rahmatullah, sahabat, kawan seperjuangan kita

Rheza Sendy Pratama (Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi 2023, Universitas Amikom Yogyakarta)

Kami segenap keluarga besar BEM Universitas Amikom Yogyakarta turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. 

Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya, mengampuni segala khilafnya, serta menempatkan almarhum di sisi terbaik-Nya. 

Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan.

Demikian penggal ucapan duka cita yang disampaikan.

Berdasar keterangan rilis resmi BEM Amikom Yogyakarta, disebutkan pada Minggu (31/8/2025), pada saat aksi demonstrasi besar-besaran yang tengah bergema di Yogyakarta, Rheza turut hadir sebagai bagian dari barisan perjuangan mahasiswa.

Di tengah situasi kacau, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah.

Tiba-tiba aparat menembakkan gas air mata, membuat Rheza terjatuh.

"Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua. Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya."

"Kita kehilangan seorang kawan, tapi kita tak boleh kehilangan daya juang," tutup rilis resmi BEM Amikom Yogyakarta

Polda DIY

Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono ditemui di rumah almarhum Rheza mengatakan dirinya datang untuk menyampaikan bela sungkawa. 

Pada kesempatan itu, Kapolda mengaku sudah menyampaikan kepada keluarga Rheza apabila keluarga ingin mempertanyakan hingga ke proses hukum, Polda DIY akan menyiapkan semua.

"Namun pada proses awal keluarga menolak untuk ekshumasi, keluarga menerima, dan sebagai masukan kepada Polri untuk melakukan penanganan agar tidak ada kesalahan, dan ini sebagai masukan kepada kami,"katanya. 

Kapolda juga menyatakan, jika pihak keluarga pada kemudian hari berubah pikiran ingin mempertanyakan penyebab meninggalnya Rheza, Polda DIY siap melakukan penyidikan.

Kematian Rheza bukan hanya tragedi personal, tapi juga simbol dari krisis etika dan keamanan dalam penanganan aksi publik.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pertemuan Tertutup Minggu Malam 10 Rektor dengan Raja Keraton Yogyakarta, 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan