Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Penyusup di Unisba & Unpas: Segala Kemungkinan Terjadi karena Malam Hari

Dedi Mulyadi menuturkan, yang terjadi di Unisba dan Unpas, diduga karena ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana jadi chaos.

Penulis: Nuryanti
TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman
KERICUHAN UNISBA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, datang ke kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (2/9/2025). Dedi Mulyadi menuturkan, yang terjadi di Unisba dan Unpas, diduga karena ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana jadi chaos. 

"Dia (polisi) mengetahui  di sini ada kumpulan lebih banyak karena titik kumpulnya di sini, mungkin sudah ada yang melihat juga, ada info juga ke polisi, masih banyak yang kumpul di sini," tutur Rosid.

Ketika itu, pihaknya langsung membuka gerbang untuk menampung peserta aksi yang berdatangan ke Jalan Tamansari, karena banyak dari mereka yang ingin menyelamatkan diri.

"Di sini saya membuka gerbang perintah pimpinan, kan kemanusiaan."

"Dibuka saja gak apa-apa, tapi yang datang bukan korban saja karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya kan arahnya ke sini ke Dago, Sulanjana," terangnya.

Kronologi Versi Polisi

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan pihaknya dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas, dengan menggelar patroli di beberapa titik berdasarkan informasi intelijen maupun laporan masyarakat yang merasa resah di beberapa lokasi, khususnya Kota Bandung.

Ia memaparkan, patroli itu dilakukan gabungan dari unsur TNI- Polri dalam skala besar.

Kemudian, saat di Jalan Tamansari, ditemukan tumpukan batu, kayu, dan bakar-bakaran ban di jalanan.

"Saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil melakukan tindakan kerusuhan," jelasnya, Selasa, masih dari TribunJabar.id.

Baca juga: Mahasiswa Ungkap Kronologi Demo Berujung Kericuhan di Unisba

Menurutnya, massa secara khusus merancang skenario provokatif dengan tujuan memancing petugas agar mundur ke arah kampus Unisba, sehingga seolah-olah aparat menyerang kampus.

"Namun, kami tetap tenang dan tak terpancing dengan skenario mereka. Kami lakukan penyisiran sepanjang jalan."

"Mereka berbaju hitam ini melakukan provokasi dari dalam kampus Unisba."

"Kelompok ini melemparkan bom molotov ke arah tim patroli, kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk mobil rantis Brimob, sebagaimana terlihat dalam video kami," paparnya.

Setelah itu, petugas menembakkan gas air mata ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba.

"Inilah yang kemudian dijadikan bahan provokasi oleh kelompok mereka untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas."

"Mereka membuat framing di media sosial melalui akun-akun mereka bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata. Semua itu adalah hoaks," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan