Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Markas Nasdem, Golkar, dan PAN di Makassar Digeruduk Massa, Dipicu Pernyataan Kontroversial
Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) menyerbu tiga markas partai politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa siang, (2/9/2025).
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) menyerbu tiga markas partai politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (2/9/2025) siang.
Tiga markas itu adalah Sekretariat Partai Nasdem Sulsel di Jl. Metro Tanjung Bunga, Sekretariat Partai Golkar Sulsel di Jl. Amanagappa, dan Kantor PAN Sulsel di Jl. Sultan Alauddin.
AMB menyebut aksi demonstrasi di markas partai politik itu merupakan bentuk penolakan terhadap pernyataan elite politik yang dianggap provokatif dan bisa memecah belah bangsa.
Tribun-Timur.com melaporkan ada sekitar 100 mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar yang mengikuti aksi unjuk rasa.
Mereka menuju lokasi demonstrasi mulai pukul 13.00 Wita. Orasi disampaikan di masing-masing titik sekretariat parpol.
Ketua OKK DPW Nasdem Sulsel Andi Tobo Haeruddin mengaku pihaknya siap menerima massa. Dia berujar Nasdem menghargai aspirasi mahasiswa.
"Kita hargai adik-adik yang ingin menyampaikan aspirasinya. Kami sangat mengapresiasi itu, tetapi tentu dengan menghargai tata krama dan sopan santun," kata Tobo.
"Namun, kita berharap tidak ada yang anarkis dan jangan sampai ada hal-hal tidak sesuai aturan."
Menurut Tobo, partainya dengan senang hati membuka ruang dialog dengan mahasiswa.
“Partai harus hadir sebagai penyejuk demokrasi, bukan memperuncing perpecahan. Kami siap berdialog dengan hati gembira. Kritik dan saran itu kontrol publik yang memperbaiki demokrasi,” ucapnya.
Dipicu pernyataan kontroversial
Baca juga: Identitas 4 Korban Tewas Akibat Demo di Makassar, Personel Satpol PP Kritis Selamat dari Kebakaran
AMB berujar aksi demonstrasi di tiga markas partai politik dipicu oleh pernyataan kontroversial yang dilontarkan sejumlah anggota DPR RI dari tiga partai itu.
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, anggota DPR RI dari Nasdem, dianggap tidak peka terhadap kondisi masyarakat saat krisis saat ini.
Lalu, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya), anggota DPR RI dari PAN, turut dikritik karena keduanya dinilai meremehkan kondisi rakyat kecil.
Terakhir, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dari Golkar dihujat karena pernyatannya mengenai tunjangan perumahan anggota dewan dengan perhitungan biaya kos Rp3 juta per hari dinilai melukai akal sehat publik.
AMB menilai pernyataan-pernyataan itu merupakan provokasi yang memicu keresahan publik.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.