Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
"Bukan Nenekmu yang Bikin Jalan" Bunyi Spanduk Emak-emak Adang Pendemo di Bantaeng
Yang bikin resah para emak-emak itu karena buruh berunjuk rasa sambil menutup jalan raya selama 4 hari.
TRIBUNNEWS.COM, BANTAENG - Sekumpulan ibu-ibu atau emak-emak di Bantaeng, Sulawesi Selatan, resah.
Pasalnya sudah empat hari sejumlah buruh berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kemarin, Kamis (4/9/2025) adalah hari keempat buruh itu berunjuk rasa.
Yang bikin resah para emak-emak itu karena buruh berunjuk rasa sambil menutup jalan raya.
Buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) sejak awal menutup total jalan trans nasional.
Ini adalah jalur jalan utama penghubung tiga kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Bantaeng dengan Bulukumba dan Jeneponto.
Penutupan jalan tentu saja merugikan warga untuk beraktifitas apalagi sampai empat hari.
Baca juga: 5 Berita Hoax Saat Demo Rusuh di Jakarta, Publik Sempat Percaya
Spanduk sindiran
Puluhan ibu-ibu ini turun ke jalan menghadang massa yang demo.
Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Bukan Nenekta Bikin Jalan”.
Nenekta dalam istilah bahasa Makassar merujuk pada nenekmu atau nenek kamu.
Para ibu-ibu ini meminta agar akses jalan dibuka.
“Kami ini pedagang, pelaku UMKM, istri sopir, kurir, dan pengguna jalan. Tiga hari ini kami menderita, aktivitas lumpuh total,” kata Nona, salah satu ibu yang ikut aksi tandingan.
Ormas Gerakan Peduli Pembinaan Masyarakat (GPPM) Bantaeng juga turut mendesak agar blokade dihentikan.
Ketua GPPM, Sirajuddin, menilai penutupan jalan telah menghambat transportasi umum, layanan publik, hingga aktivitas sekolah.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
| Aksi September Hitam di Yogya dan Seruan Bebaskan Kawan Kami Perdana Arie Mahasiswa UNY |
|---|
| Respons Penangkapan Mahasiswa dan Aktivis Kamisan, Aliansi Jogja Memanggil Serukan 9 Desakan |
|---|
| Intimidasi Wartawan Terulang, Jurnalis Tribun Papua Dicegat Polisi saat Meliput Aksi Demo Mahasiswa |
|---|
| Temui Koalisi Masyarakat Sipil, Kapolri: Polisi Ingin Jaga Ruang Demokrasi |
|---|
| PKS Nilai Akar Demo Akhir Agustus karena Beratnya Beban Hidup Masyarakat |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.