Selasa, 9 September 2025

Diduga Ditolak RS meski Punya BPJS, Pasien Gizi Buruk di Banten Meninggal, Keluarga: Ada Kejanggalan

Pasien BPJS di Kabupaten Serang, Banten diduga ditolak RS Hermina Ciruas, kemudian meninggal dunia akibat gizi buruk, Jumat (5/9/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nuryanti
TRIBUN BANTEN/MUHAMMAD UQEL
RS TOLAK PASIEN - Suasana rumah duka mendiang UA (3) pasien gizi buruk dan paru-paru yang diduga ditolak RS Hermina Ciruas, Jumat (5/9/2025). 

Sayangnya, kata Dedi, sesampainya di RS Hermina Ciruas, UA mendapat penolakan dengan alasan pasien BPJS.

Dia melanjutkan, dari keterangan dokter, UA ditolak karena berstatus pasien BPJS yang sudah dirawat kemudian pulang, sehingga pihak RS tidak bisa menerima pasien kembali.

Selain itu, pihak RS juga mengaku saat itu ruang rawat sedang penuh.

"Nah, alasannya ada dua. Pertama, pasien BPJS baru pulang satu atau dua hari, jadi tidak bisa dirawat inap lagi. Kedua, ruang rawat penuh. Jadi penanganannya hanya mengganti selang di tubuh pasien, lalu disuruh pulang. Kalau tidak salah juga hanya diberi obat lewat anus karena demam tinggi," terang Dedi.

Karena kondisi pasien semakin memprihatinkan, Dedi kemudian memutuskan membawanya ke RSUD Banten dan langsung mendapat perawatan intensif di ruang ICU.

Dia melanjutkan, penjelasan dari dokter RSUD Banten bahwa kondisi pasien sangat memprihatinkan dengan ukuran pernapasan hanya 3 persen.

Kemudian, lanjut Dedi, pada Jumat, 5 September 2025 sekira pukul 04.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.

RS TOLAK PASIEN - Dedi Heryanto, paman dari pasien BPJS bernama UA (3 tahun) yang diduga ditolak RS Hermina Ciruas hingga disarankan pulang oleh petugas kesehatan dengan kondisi yang masih memburuk.
RS TOLAK PASIEN - Dedi Heryanto, paman dari pasien BPJS bernama UA (3 tahun) yang diduga ditolak RS Hermina Ciruas hingga disarankan pulang oleh petugas kesehatan dengan kondisi yang masih memburuk. (TRIBUN BANTEN/MUHAMMAD UQEL)

Pihak keluarga menyadari kematian UA merupakan takdir, tetapi perlu mengusahakan pertanggungjawaban lantaran kejanggalan penanganan yang dialami korban.

"Saya melihat ini ada rangkaian penanganan pasien, saya ingin ada tanggung jawab agar kemudian ada perbaikan ke depan," ucapnya.

Saat ini, kata Dedi, anak dari keponakannya itu sudah dibawa ke rumah duka untuk kemudian dikebumikan.

"Kami keluarga berduka, sedih, kecewa terhadap pelayanan RS Hermina Ciruas," pungkasnya.

Baca juga: Kronologi Kepala Bayi Putus saat Persalinan di Puskesmas Tapanuli Tengah, Dinkes Bantah Malapraktik

Tanggapan Dinkes

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang akan melakukan investigasi di RS Hermina Ciruas, usai adanya dugaan pasien BPJS yang mengalami gizi buruk dan paru-paru ditolak rawat inap.

Investigasi itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti permasalahan yang terjadi di RS Hermina Ciruas.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Rahmat Fitriadi saat ditemui Muhammad Uqel.

"Nah, bagaimana itu kita lihat data-data nanti ketahuan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau sekarang kan kita masih tanya kronologisnya dan lain-lain," ujar Rahmat, Jumat (5/9/2025).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan