Sosok Ribut, Guru Viral Sebut Siswa Tambah Gendut Berkat MBG, Ingin Jumpa Prabowo-Gibran

Rangkuman Berita

• Video murid SD lahap makan MBG bikin akun @pak_ributguru82 diserbu netizen.
• Program makan gratis bikin berat badan siswa naik, guru sebut “ndut ndut”.
• Murid SD kompak sebut Prabowo pencetus MBG, doakan sehat dan ingin bertemu langsung.

TRIBUNNEWS.COM - Ribut, guru SDN Pagowan 01 di Lumajang, Jawa Timur, viral usai membagikan video murid-muridnya yang lahap menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah.

MBG adalah program nasional yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sejak 6 Januari 2025

Dia mengaku bersyukur dan senang dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto. 

Ia mengatakan menu paket MBG sehat dan bergizi, sehingga membuat berat badan anak-anak didiknya bertambah.

Hal itu ia ungkap lewat sebuah video di akun Instagram @pak_ributguru82.

Dia menunjukkan betapa lahap dan gembira murid-muridnya menyantap MBG di sekolah.

"Muridku seneng banget tiap hari bisa makan GRATIS makan sehat dan bergizi

Muridku tambah ndut ndut, berat badannya naik semua karena makan enak enak terus," tulis Ribut dalam akun Instagram, dikutip Selasa (16/9).

Dalam video itu, Ribut pun bertanya siapa Presiden RI yang mencetuskan program MBG. Dengan kompak siswa-siswi di SDN Pagowan 01 menyebut nama Prabowo Subianto.

“Prabowo,” jawab murid kompak.

Kemudian, Ribut juga bertanya secara langsung kepada muridnya bagaimana rasa menu paket MBG yang diterima hari itu.

“Enak ndak rek maeme (enak nggak makanannya)?" tanya Ribut.

“Enak!” ucap murid-murid.

“Enak mengurangi uang jajan kamu,” lanjut Ribut.

Pada kesempatan itu, murid-murid mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Salah seorang siswa juga mendoakan Prabowo sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

“Sehat selalu, rezekinya lancar, dalam perlindungan Allah,” kata siswi bernama Nessa.

Mereka juga berharap bisa bertemu Prabowo dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

“Kepingin ketemu Pak Presiden RI?” ujar Ribut.

“Kepingin Pak, sama Mas Gibran juga,” jawab para siswa.

“Siapa tahu ada takdir ya,” imbuh Ribut.

Setelah memposting video itu, Netizen menyerbu akun media sosial. Tercatat ada 5.224 love dan 435 komentar. Di antaranya, yaitu 

“MasyaAllah. Sedat terooos anak2 n pak tribuut,: tulis Zeevara_araa.

“Alhamdulillah murid”nya makan bersama dalam rangka memenuhi program Makan berguzi. Kucing nya Riski juga ikutan,” tulis sri_raraswati.

“Itu dari uang pajak orang tua kalian adik adik ya,” tulis gerlifanmaulana.

Sosok Ribut 

Ribut Santoso adalah seorang guru honorer di SDN Pagowan 01, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang, Jawa Timur.

Dia aktif membuat konten di media sosial Instagram (@pak_ributguru82) dan YouTube (R Dancer Official). Ribut mempunyai ciri khas berupa interaktif dan humoris saat mengajar.

Sering membuat konten edukatif bersama murid. Viral karena video murid menyantap makanan bergizi gratis (MBG) dan menyebut Presiden Prabowo sebagai pencetus program.

Ribut pernah viral karena memberi hadiah Rp1 juta kepada murid yang membuktikan sapi bisa makan martabak.

Kontennya disukai karena menggabungkan edukasi, budaya lokal, dan kehangatan guru-murid.

Dikenal sebagai sosok yang tidak hanya mengajar, tapi juga menghibur dan memotivasi anak-anak di daerah terpencil.

Untuk diketahui, MBG adalah program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto yang dimulai sejak awal tahun 2025. 

Tujuan Utama MBG:

• Memberikan makanan bergizi gratis kepada anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
• Meningkatkan status gizi, mencegah stunting, dan mendukung konsentrasi belajar
• Mendorong pemberdayaan ekonomi lokal lewat pengadaan bahan pangan dari petani dan UMKM

Menurut data pemerintah, hingga Agustus 2025 ini, jumlah penerima manfaat MBG mencapai 20 juta orang yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Presiden telah menegaskan MBG bukan sekadar program sosial, tetapi investasi untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Menu disusun sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG): makan pagi 20–25 persen, makan siang 30–35% kebutuhan harian.

Dilaksanakan di seluruh jenjang pendidikan, termasuk wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T)