Senin, 29 September 2025

10 Hari Dirawat, Tak Ada Lagi Cacing Bersarang di Tubuh Balita Kakak Beradik di Bengkulu

Kondisi kakak beradik di Seluma Bengkulu yang menderita cacingan membaik, tak ada lagi cacing dan larva yang bersarang di tubuh mereka.

Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
TAK LAYAK HUNI – Kondisi rumah keluarga Nur Khaira Sabrina, pasien terjangkit cacing gelang, di Desa Sungai Petai. Rumah ini jauh dari kata sehat dan layak huni. Foto diambil pada Selasa (16/9/2025). Kondisi kakak beradik di Seluma Bengkulu yang menderita cacingan membaik, tak ada lagi cacing dan larva yang bersarang di tubuh mereka. 

Balita ini mengeluarkan cacing gelang atau Ascaris dari mulut dan hidung. Ternyata tak hanya Nur Sabrina, sang kakak pun demikian menderita cacingan

Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, mengatakan kejadian ini pertama kali diketahui pihak keluarga pada Minggu, 13 September 2025, sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat itu, cacing gelang sebesar lidi sapu keluar dari hidung dan mulut pasien.

"Saat ini Sabrina telah kita rawat intensif di RSUD Tais. Cacing gelang masih keluar dari hidung dan mulutnya," terang Eva kepada Tribunbengkulu.com, Senin siang, 15 September 2025.

Baca juga: Penanganan Kasus Anak Cacingan di Bengkulu, Pemerintah Beri Bantuan Nutrisi hingga Renovasi Rumah

Eva menjelaskan, bantuan pernapasan terus diberikan kepada pasien agar pasokan oksigen tetap maksimal dan normal.

Pihaknya juga berupaya mengeluarkan cacing yang ada di dalam tubuh pasien.

"Hasil rontgen menunjukkan ada gumpalan di perut pasien yang diduga kumpulan cacing ini. Kami masih berupaya untuk mengeluarkan cacing ini dari tubuh pasien," jelasnya.

Lebih lanjut, Eva menerangkan bahwa penyakit ini awalnya diketahui ketika pasien mengalami demam tinggi, batuk berdahak, serta terlihat gelisah.

Pada saat demam tersebut, cacing mulai keluar dari hidung dan mulut pasien.

"Oleh orang tua, kemarin, 14 September 2025, pasien diantar ke kami. Saat ini sedang kita rawat intensif," kata Eva.

Direktur RSUD Tais menuturkan, penyebab pasien terjangkit penyakit cacing ini berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Pasien sering bermain di tanah tanpa memakai sandal, lalu tanpa mencuci tangan dan kaki langsung menyantap makanan menggunakan tangan.

"Jadi, telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini," ungkap Eva Debora.

 

Rumah Kakak Beradik Penderita Cacingan Direhab

Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono bersama Bupati Seluma Teddy Rahman melakukan titik nol pembangunan rumah Balita penderita cacingan warga Desa Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil, Rabu siang (24/9/2025).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan