Minggu, 28 September 2025

10 Hari Dirawat, Tak Ada Lagi Cacing Bersarang di Tubuh Balita Kakak Beradik di Bengkulu

Kondisi kakak beradik di Seluma Bengkulu yang menderita cacingan membaik, tak ada lagi cacing dan larva yang bersarang di tubuh mereka.

Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
TAK LAYAK HUNI – Kondisi rumah keluarga Nur Khaira Sabrina, pasien terjangkit cacing gelang, di Desa Sungai Petai. Rumah ini jauh dari kata sehat dan layak huni. Foto diambil pada Selasa (16/9/2025). Kondisi kakak beradik di Seluma Bengkulu yang menderita cacingan membaik, tak ada lagi cacing dan larva yang bersarang di tubuh mereka. 

Titik nol pembangunan rumah kakek dan balita pederita cacing gelang ini, ditandai dengan peletakan batu pertama olah Kapolda Bengkulu dan Bupati Seluma.

Hadir dalam kegaiatan ini, para Forkopimda serta pejabat di lingkungan Pemkab Seluma. 

Pembangunan rumah kakek dan Balita penderita cacing gelang warga Desa Sungai Petai ini, ditargetkan akan selesai selama satu bulan. 

Pengerjaan pembangunan RTLH ini diback up Kodim 0425/Seluma yang menurunkan personil langsung untuk mengerjakan pembangunan usai dilakukan titik nol ini. 

 

Kakak Adik Penderita Cacingan

Tragedi kesehatan anak kembali mengguncang Kabupaten Seluma, Bengkulu

Setelah Khaira Nur Sabrina (1,8 tahun) mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya, kini sang kakak, Aprillia (4 tahun), juga didiagnosa mengalami penyakit cacingan dan harus dirujuk ke rumah sakit.

Kakak beradik warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, terinfeksi cacing gelang sehingga mengakibatkan kondisi kesehatan memburuk.

Diketahui bahwa cacing keluar dari mulut dan hidung mereka.  Berdasar hasil rontgen perut kedua kakak beradik ini terungkap bahwa cacing telah menggumpal atau bersarang cukup lama.

Kedua kakak beradik itu sempat dilarikan ke RSUD Tais, Kabupaten Seluma, lalu dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu, Senin (15/9/2025).

Direktur RSUD Tais, Eva Debora Siahaan mengatakan saat ini keduanya dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu untuk mendapatkan operasi.

"Menurut dokter anak, karena cacing sudah menggumpal maka diperlukan tindakan operasi cacing sudah tidak bisa lagi dikeluarkan secara normal," ungkap Eva Debora Siahaan, dikutip dari kompas.com, Selasa (16/9/2025). 

Kondisi rumah kedua kakak beradik tersebut kurang mendukung. Berdasar hasil pemantauan dokter dan tim kesehatan diketahui bahwa rumah yang dihuni kakak beradik itu berlantai tanah, dengan dinding papan.

"Kami saat lakukan pengecekkan kakak beradik terserang cacing itu kondisi kukunya bertanah," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Anak Cacingan Terjadi Lagi, Wamenkes Singgung Kebersihan Lingkungan yang Buruk

Pasien terjangkit penyakit cacing bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

Sering main di tanah, tidak memakai sandal, tidak mencuci tangan dan kaki lebih dulu sebelum menyantap makanan. 

"Jadi telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini. Kuku tangannya kotor penuh tanah," ungkap Eva Debora.

Para orangtua untuk selalu menjaga kebersihan anak. Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan terpenting cuci tangan dan kaki jika akan makan.

"Terpenting juga setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting untuk mewaspadai anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eve Debora.

(tribun network/thf/tribun bengkulu)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Alhamdulillah! Balita Kakak Adik Penderita Cacingan di Seluma Membaik, Segera Pulang dari RS

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan