Selasa, 28 Oktober 2025

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Korban 83 Orang, Basarnas Pimpin Operasi Penyelamatan

Satu orang korban meninggal dunia bernama Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berusia 13 tahun

Editor: Erik S
Tribun Jatim Network/M Taufik
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -  83 orang menjadi korban ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), (29/9/2025) sore.

Dari jumlah tersebut, 45 orang korban dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo dan 34 orang dirawat di RSUD Sidoarjo, empat orang dirawat RS Delta Surya.

"Saat ini seluruh petugas gabungan yang ada, termasuk kami dari Kepolisian, masih berupaya melakukan upaya-upaya evakuasi maupun penyelamatan terhadap korban. Kami menduga, masih ada korban yang berada di reruntuhan," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abats seperti yang dikutip TribunJatim.com, melalui siaran langsung Kompas TV, pada Senin (29/9/2025) malam.

Baca juga: Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Cak Imin: PKB Harus Turun Bantu Santri

Mengenai proses investigasi terhadap penyebab reruntuhan. Jules tak menampik hal tersebut.

Namun pihaknya masih berfokus melakukan operasi pencarian terhadap korban yang diduga masih terjebak bersama stakeholder dan instansi terkait.

"Dapat saya sampaikan, terkait dengan saat ini seluruh petugas gabungan yang ada, termasuk kami dari kepolisian, masih berupaya melakukan upaya-upaya evakuasi maupun penyelamatan terhadap korban," pungkasnya. 

Berdasarkan catatan TribunJatim.com, satu orang korban meninggal dunia bernama Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berusia 13 tahun, berdomisili Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya. 

Penjelasan Ponpes

Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH R Abdus Salam Mujib angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya. 

Menurutnya, pembangunan musala tersebut sudah berjalan sekira sembilan hingga sepuluh bulan.

Bagian bawah bangunan difungsikan sebagai musala dan lantai atas bakal difungsikan sebagai hall atau pusat kegiatan santri.

Baca juga: Bangunan 3 Lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Usai Salat Asar, Ini Kesaksian Santri

"Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas," ujar Kiai Salam sapaannya pada awak media di lokasi, Senin (29/9/2025)

Saat bangunan tiga lantai itu ambruk, disebutnya ada sejumlah santri sedang salat Ashar. 

Tapi dia juga tidak bisa memastikan berapa jumlah santri yang sedang berjamaah itu. Yang jelas tidak semua santri. 

Karena sebagian sebagian lainnya sedang beristirahat di luar dan sebagian lagi ada yang masih mengikuti kegiatan sekolah di lantai bawah. 

"Saya kurang tahu pastinya kalau jumlahnya berapa. Tapi seluruh santri yang berada di musala adalah santri putra," lanjutnya. 

Akibat peristiwa itu, pihak pondok memutuskan menghentikan sementara seluruh kegiatan pesantren hingga kondisi benar-benar aman.

"Kami anggap ini sebagai takdir dari Allah. Kami minta semua wali santri dan santri bersabar menunggu proses evakuasi. Semoga diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, diberi pahala yang tak bisa diutarakan," pungkasnya.

Basarnas Pimpin Evakuasi

Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan bersama-sama untuk melakukan evakuasi.

Lampu sorot dipasang di banyak titik bangunan yang roboh, untuk mencari potensi korban yang masih terjebak di puing-puing bangunan.

Alat berat juga dilibatkan membantu proses pencarian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mushala 3 Lantai di Ponpes Sidoarjo Ambruk, Terjadi saat Ratusan Santri Shalat Ashar

Ada tiga rumah sakit yang jadi tempat rujukan menangani para korban. Yaitu Rumah Sakit Siti Hajar, RSUD Notopuro, dan RS Delta Surya Sidoarjo.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, operasi penyelamatan dipimpin Basarnas.

Ia menjelaskan, pencarian korban dilakukan dari berbagai sisi. Tim disebar melokalisir semua akses ke titik bangunan yang ambruk.

“Tujuannya agar yang ada di dalam tetap bisa bertahan sampai proses evakuasi selesai,” ujarnya.

Emil menyebut, evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena kondisi struktur bangunan yang rapuh.

“Kalau dibuka dari bawah, dikhawatirkan akan runtuh lagi. Karena itu dilakukan pencarian ke dalam dengan pembukaan akses secara mikro. Pakar-pakar struktur juga sedang melihat bagaimana melakukan penanganan," tambahnya.

Emil menyatakan, negara pasti akan hadir.

Utamanya memberikan santunan kepada para korban.

Namun saat ini pemerintah daerah masih memfokuskan perhatian pada penyelamatan korban.

Penulis: Luhur Pambudi/Tony Hermawan

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Update Data Korban Luka dan Meninggal Soal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 83 Orang

dan

Lampu Sorot Dipasang, Basarnas Pimpin Penyelamatan Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved