Lapas Kelas I Makassar Perkenalkan Sistem Digital Baru Memperkuat Kontrol Keamanan Real Time
Lapas Kelas I Makassar meluncurkan Sistem Integrasi Aplikasi Pengamanan (SIGAP), sebuah terobosan pengawasan berbasis teknologi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Lapas Kelas I Makassar meluncurkan Sistem Integrasi Aplikasi Pengamanan (SIGAP), sebuah terobosan pengawasan berbasis teknologi yang diklaim mampu memperkuat kontrol keamanan secara real time.
Program ini menjadi bagian dari transformasi digital pemasyarakatan yang tengah digencarkan Kementerian Hukum.
Peluncuran SIGAP berlangsung Senin (29/9/2025) di Lapas Kelas I Makassar, dihadiri Kepala Lapas Sutarno, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan Rudy Fernando Sianturi, sejumlah kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan, serta perwakilan Pemerintah Kota Makassar.
Kehadiran para pejabat daerah dan jajaran pemasyarakatan menandakan dukungan lintas sektor terhadap penguatan keamanan berbasis teknologi.
Sutarno, Kepala Lapas Kelas I Makassar mengatakan, selama ini, pengawasan di dalam lapas kerap bergantung pada patroli manual dan CCTV standar.
"SIGAP hadir sebagai solusi untuk memantau setiap sudut lapas—baik di dalam blok hunian, area kunjungan, maupun perimeter luar—secara terintegrasi dan terukur," kata Sutarno dalam keterangannya, Selasa (28/9/2025).
Dikatakannya, dengan SIGAP, pengawasan dan pengendalian situasi di Lapas dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan menyeluruh.
"Kami ingin memastikan keamanan tidak hanya bergantung pada jumlah petugas, tetapi juga pada teknologi yang mampu memberi data real time,” katanya.
SIGAP menghadirkan control room khusus yang menampilkan berbagai indikator keamanan di satu layar terpadu.
Data dari CCTV, sensor gerak, hingga log aktivitas petugas dapat diakses secara instan, memungkinkan respon cepat jika terjadi gangguan atau potensi pelarian.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, menyebut proyek ini sebagai bukti komitmen lapas menghadirkan layanan publik yang lebih profesional dan transparan.
“SIGAP adalah contoh nyata bagaimana kepemimpinan dan inovasi melahirkan perubahan besar. Kami berharap Lapas Makassar menjadi model bagi UPT pemasyarakatan lain di Indonesia,” ujarnya.
Meski masih tahap awal, penerapan SIGAP diharapkan dapat menekan potensi pelanggaran keamanan, mempercepat deteksi insiden, sekaligus menghemat sumber daya manusia dalam jangka panjang.
Sutarno menambahkan, sistem ini akan terus dikembangkan, termasuk kemungkinan integrasi dengan database nasional dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk analisis pola pergerakan.
Baca juga: Viral Napi Lapas Makassar Nobar Miracle in Cell No.7, Penuh Haru hingga Di-repost Vino G Bastian
Dengan proyek ini, Lapas Kelas I Makassar berharap dapat menjadi pelopor pemasyarakatan digital di Indonesia—mewujudkan layanan yang aman, transparan, dan berdaya saing di tengah tantangan keamanan yang semakin kompleks.
Kasus Udang Tercemar Radioaktif, Pemerintah Diminta Utamakan Keamanan Pangan |
![]() |
---|
Sosok Jupriadi, Guru yang Viral karena Dipecat setelah Mengabdi 16 Tahun, Pernah Jadi Caleg |
![]() |
---|
Daftar 15 Tahanan Kabur dari Lapas Nabire, 8 di Antaranya Tahanan Kasus Narkotika |
![]() |
---|
Juni Lalu 19 Napi Lapas Nabire Kabur, Kini 15 Napi Lainnya juga Kabur |
![]() |
---|
Belasan Tahun Mengabdi, Guru di Makassar Dipecat oleh Sekolah, Ternyata Tak Punya NUPTK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.