Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

17 Korban Meninggal Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Diidentifikasi

BNPB menyebut ambruknya bangunan tersebut menjadi bencana dengan jumlah korban jiwa terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2025 ini

Editor: Erik S
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
IDENTIFIKASI KORBAN- Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Surabaya berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Sementara itu, Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr Wahyu Hidajati mengatakan, organ tubuh yang terpisah dari jenazah bernama Moh Davi adalah anggota gerak kaki yang dimasukkan dalam kantong jenazah yang berbeda dari kantong jenazah khusus tubuh. 

Baca juga: Hingga Jumat Petang Total 116 Korban Tragedi Ponpes di Sidoarjo Runtuh Ditemukan, 13 Meninggal

Namun, pihaknya berhasil mencocokkan kesamaan organ tubuh tersebut, dari ciri-ciri tanda tubuh yang khas pada tubuh korban. 

"Setelah kami cocokan dengan data yang dilaporkan keluarga; ow pernah ini dan itu. Ternyata tanda itu ada di 2 body part ini. Di kaki ini ada dan di badan ini ada. Kita yakin; ow ini 1 orang. Meski 2 kantong tapi satu orang. Itu adalah atas nama Moh Dafin," ujar dr Wahyu, menambahkan. 

Basarnas Sebut Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ambruknya bangunan tersebut menjadi bencana dengan jumlah korban jiwa terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2025. 

Sejauh ini saja sudah tercatat ada 54 orang korban meninggal dunia. Belum ada sekira 13 orang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo tersebut. 

“Korban dalam peristiwa ini, di sepanjang tahun 2025, merupakan yang terbesar korban meninggal dunianya. Lebih banyak dibanding gempa di Poso, banjir bandang Bali, dan sejumlah bencana lainnya,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, Senin (6/10/2025).

Data di BNPB menyebut, berbagai bencana alam dan non alam yang terjadi di Indoensia sepanjang tahun ini, tidak ada yang lebih banyak korban jiwanya dibanding peristiwa ambruknya bangunan pesantren di Sidoarjo

Atas perintah Presiden Prabowo Subianto, BNPB memberikan atensi penuh terhadap peristiwa ini. Upaya pencarian dan evakuasi dilakukan secara maksimal dengan melibatkan berbagai pihak. Prosesnya juga diharap bisa cepat, bahkan lebih cepat dari target. 

Baca juga: Hingga Jumat Petang Total 116 Korban Tragedi Ponpes di Sidoarjo Runtuh Ditemukan, 13 Meninggal

“Kami menargetkan proses pencarian selesai hari ini. Semoga tidak sampai tengah malam, kita berharap sebelum gelap sudah bisa terangkat semua korban yang ada,” lanjutnya. 

Alat berat terus dikerahkan, diharapkan tidak ada kendala. Dan sejauh ini terhitung sudah sekira 75 persen reruntuhan bangunan diambil dari lokasi kejadian. Sisa sekira 25 persen terus dikebut, diharapkan segera tuntas untuk memastikan sudah tidak ada lagi korban yang tertimbun. 

Semua puing atau reruntuhan bangunan yang diambil, diangkut menggunakan truk. Ditumpuk di area TPA Jabon untuk proses penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Satu korban meninggal dunia ditemukan pada hari ke-8 pencarian korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.

Totalnya, sampai Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi itu. 

Semua korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.

Sebagian sudah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga, sebagian masih proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved