Kamis, 9 Oktober 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Firasat Istri Suami akan Pulang, Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Usai 3 Bulan Hilang

Jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan di Pantai Gilimanuk setelah tiga bulan hilang. Keluarga pastikan identitas korban.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa via Surya.co.id
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Foto memperlihatkan KMP Tunu Pratama Jaya saat bersandar. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, saat berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. 

Diketahui, korban dengan ciri jimat di pinggang itu dikenal dengan nama Mukhamad Syakur (37) asal Desa Krapyakrejo, Kecamatan Gading Rejo, Pasuruan, Jawa Timur. 

Pihak keluarga meyakini jenazah tersebut adalah korban KMP Tunu Pratama Jaya karena melihat sesuai fisik dan pakaian yang dikenakannya.

Selain itu, korban juga diketahui mengendarai mobil pikap dengan muatan mebel dan sering melakukan pengiriman Jawa-Bali.

Selain itu, yang identik adalah penggunaan jimat pada pinggang korban. 

Menurut pantauan, sedikitnya ada tiga orang keluarga mulai dari adik korban hingga sepupu datang ke ruang jenazah RSU Negara. 

Saat ini mereka masih menunggu sejumlah dokumen dari Polda Bali untuk selanjutnya dipulangkan menuju rumah duka di Pasuruan, Jawa Timur.

"Kami (keluarga) mendapat informasi dari kepolisian di Pasuruan bahwa ada penemuan jenazah dan diduga korban dari kapal tenggelam," sepupu korban, Muhamad Hasan (43) didampingi keluarga lainnya di RSU Negara, Selasa 7 Oktober 2025.

Dia melanjutkan, ketika ditunjukkan fotonya tersebut, keluarga mulai memastikan bahwa jenazah tersebut adalah keluarganya. 

Melihat dari pakaian yang digunakan yakni celana pendek dan jaket serta tas pinggang yang melekat.

Dia mengungkapkan, korban Mukhamad Syakur tersebut merupakan pengusaha meubel yang sering tau biasa mengirim barang ke Bali

Selain itu, ciri identik yang paling diingat keluarga adalah sejak kecil ada bibir sumbing atau pada bagian giginya tidak begitu rata.

"Dini hari tadi kami sudah yakini dengan ciri fisik yang identik tersebut. Kemudian pakaian (kaos dan celana) yang digunakan sampai saat ini. Bukti pakaian yang digunakan juga terlihat dari CCTV di rumah kami (Pasuruan) sebelum berangkat ke Bali," ungkapnya.

"Istrinya juga sangat meyakini bahwa korban akan pulang atau kembali. Memang suatu keajaiban," imbuhnya.

Kepergian korban, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yakni dua orang perempuan dan satu orang laki-laki.

"Saat ini masih menunggu proses lebih lanjut termasuk dokumen dari pihak kepolisian," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved