Minggu, 12 Oktober 2025

Pengemis Badut Raup Rp600 Ribu Sehari, Anak-Anak dan Lansia Padati Lampu Merah

Fenomena pengemis badut menjamur di Pekanbaru. Mereka beraksi di lampu merah, raup Rp600 ribu per hari demi bertahan hidup.

Editor: Glery Lazuardi
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
PENGEMIS BADUT - Seorang pengemis berkostum badut meminta belas kasihan di lampu merah Pekanbaru. Fenomena ini kini marak hingga melibatkan anak-anak dan lansia. 

Dulu ia mengaku, pernah bekerja sebagai penjaga tempat rekreasi di daerah Sumatera Utara.

Namun, tempat usaha tempat ia bekerja itu akhirnya tutup akibat terdampak pandemi Covid, sekitar tahun 2021. 

Anto pun mencoba merantau ke Pekanbaru, dengan harapan bisa mendapat pekerjaan.

Pria lulusan SMK ini menyebut, mencari pekerjaan baru ternyata sulit.

Sampai akhirnya ia menjadi badut pengemis karena ditawarkan oleh temannya.

Di Pekanbaru, Anto tinggal mengontrak di Jalan Suka Karya.

Ia menggunakan sepeda motor untuk pergi ke lokasi mengemis.

Berbeda dengan Anto, Ina mengungkap, ia sudah sekitar 3 tahun menjadi pengemis.

Bedanya, ia tak meminta-minta di lampu merah jalanan, seperti kebanyakan pengemis lainnya.

Namun, ia mangkal di pinggir jalan protokol, dengan lokasi yang berbeda-beda, berharap dermawan ada yang memberi makanan dan juga uang.

Ia membawa dagangan tisu, atau terkadang sekedar membawa karung berisi kemasan plastik bekas minuman.

“Pindah-pindah, kadang di Sudirman, di Pattimura, di Diponegoro. Sering dapat nasi berkat, apalagi Hari Jumat, kadang dikasih uang juga,” ungkapnya.

Ina bilang, penghasilannya sehari bisa mencapai Rp300 ribu, bahkan bisa lebih.

Ia menambahkan, ia tinggal di rumahnya sendiri di daerah Sail.

Rumah tersebut merupakan peninggalan orang tuanya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved