Selasa, 25 November 2025

Sosok Timothy Anugerah Saputra, Mahasiswa Unud yang Diduga Akhiri Hidup akibat Bullying

Berikut adalah sosok Timothy Anugerah Saputra (TAS), mahasiswa FISIP Universitas Udayana yang diduga mengakhiri hidup akibat bullying di kampusnya.

Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
SOSOK TIMOTHY ANUGERAH SAPUTRA - Dalam foto: Tampak depan Gedung Rektorat Universitas Udayana (UNUD). Setelah TAS meninggal dunia akibat terjatuh, terungkap bahwa korban mengalami bullying atau perundungan oleh enam mahasiswa dan mahasiswi di percakapan grup WhatsApp (WA). Berikut adalah sosok Timothy Anugerah Saputra (TAS). 
Ringkasan Berita:
  • Timothy Anugerah Saputra (TAS), mahasiswa FISIP Universitas Udayana angkatan 2022, diduga mengakhiri hidup akibat bullying atau perundungan.
  • Sosok Timothy Anugerah Saputra dikenal sebagai pribadi yang ramah, santun, dan berprestasi.
  • 6 pelaku perundungan terhadap Timothy terancam tidak lulus mata kuliah.

TRIBUNNEWS.COM - Kematian Timothy Anugerah Saputra (TAS) menjadi duka mendalam bagi Tanah Air.

Pasalnya, pemuda berusia 22 tahun itu menjadi korban bullying atau perundungan.

Korban kemudian mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 4 Gedung FISIP Universitas Udayana (Unud) Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10/2025). 

Setelah insiden tersebut, beredar chat dalam grup WhatsApp (WA) yang berisi percakapan perundungan terhadap TAS.

Berikut adalah sosok Timothy Anugerah Saputra.

Sosok Timothy Anugerah Saputra

Timothy Anugerah Saputra merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud Bali.

Timothy lahir di Bandung, Jawa Barat pada 25 Agustus 2003.

Pemuda berusia 22 tahun itu sedang menempuh pendidikan semester VII jurusan Sosiologi.

Timothy dikenal sebagai mahasiswa yang ramah, santun, dan berprestasi.

Selain itu, ia diketahui aktif dalam sejumlah organisasi di FISIP.

Baca juga: Sosok Wakil Ketua BEM FKP Unud, Pembully TAS yang Tewas Akhiri Hidup, Dipecat Tak Hormat

Meski bukan berasal dari Bali, namun pemuda yang akrab disapa dengan Timmy itu cepat beradaptasi dengan lingkungan kanpus.

Kronologi

Timothy Anugerah Saputra meninggal dunia akibat melompat dari lantai 4 Gedung FISIP Universitas Udayana (Unud) Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10/2025). 

Dikutip dari Tribun-Bali.com, seorang mahasiswi berinisial NKGA (21) mengungkapkan detik-detik sebelum kejadian. 

Ia sempat melihat korban datang dari arah pintu lift dengan mengenakan tas ransel dan memakai baju putih.

NKGA bersama D melihat korban seperti dalam kondisi panik. Korban tampak mengamati situasi sekitar gedung tersebut.

Kemudian, TAS duduk di kursi panjang yang berada di sebelah barat kelas. 

Namun, NGKA tidak menghiraukannya dan memilih melanjutkan aktivitasnya lantaran tak kenal dengan korban.

Setelah itu, D melihat sepatu yang diduga milik TAS di tempat korban duduk. Rupanya, sepatu tersebut diduga dilepas sebelum kejadian.

TAS kemudian dilarikan ke IGD RSUP Prof dr IGNG Ngoerah sekitar pukul 10.30 WITA. Saat itu, kondisi korban masih sadar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diketahui mengalami pergeseran dan patah pada tulang pinggul kiri dan kanan, tulang lengan bagian atas patah dan tulang sendi kanan patah.

Mahasiswa angkatan 2022 itu dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.00 WITA setelah mengalami pendarahan pada organ dalam dan penurunan kesadaran.

6 Pelaku Diberi Sanksi Tak Lulus Makul

Timothy diduga mengakhiri hidup karena mengalami bullying atau perundungan.

Setelah insiden tersebut, beredar tangkapan layar chat dalam grup WhatsApp (WA) yang berisi percakapan perundungan terhadap korban.

Dalam tangkapan layar yang beredar, sosok TAS disamakan selebgram Kekeyi. Bahkan, ada yang memberikan kalimat sindiran.  

Sebanyak enam mahasiswa diduga terlibat perundungan di percakapan grup WA tersebut.

Di antaranya adalah Leonardo Jonathan Handika Putra, Mahasiswa sekaligus Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana angkatan 2022.

Kemudian, Maria Victoria Viyata Mayos mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra.

Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama selaku mahasiswa FISIP Unud sekaligus Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis dan Pendidikan Himapol FISIP Unud.

Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana Mahasiswa FISIP 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra

Lalu, Vito Simanungkalit Mahasiswa FISIP Unud 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra dan Putu Ryan Abel Perdana Tirta Mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Udayana.

Meski sudah menyampaikan permintaan maaf di media sosial, para pelaku tetap diberi sanksi oleh pihak kampus, yakni mendapat nilai D atau terancam tak lulus mata kuliah.

Pihak FISIP Universitas Udayana pun telah melaksanakan rapat pembahasan.

Hasil rapat tersebut, akan diteruskan kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Udayana untuk dilakukan penyelidikan dan penanganan lebih lanjut sesuai ketentuan perundang-undangan.

Adapun terkait pendalaman kasus kekerasan, akan dilakukan berdasarkan Permendikbudristek 55 tahun 2024. 

“Adalah tugas dan wewenang dari Satgas PPK-Unud dan mekanisme-nya ada di satgas."

"Umumnya dilakukan pemeriksaan secara tertutup pada pihak-pihak terkait sesuai amanat permendikbudristek,” kata Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dewi Pascarani, Jumat (17/10/2025), dilansir Tribun-Bali.com.

Selain itu, Dewi memastikan bahwa isi percakapan terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum.

“Dengan demikian, ucapan nir-empati yang beredar di media sosial tidak berkaitan atau menjadi penyebab almarhum menjatuhkan diri dari lantai atas gedung FISIP,” jelas Dewi Pascarani, Jumat.

Sementara itu, Unud mengajak seluruh civitas akademika agar menjadikan peristiwa ini sebagai bahan refleksi dan pembelajaran.

Unud juga memberikan dukungan psikologis kepada mahasiswa serta anggota civitas akademika yang terdampak, dan berkomitmen untuk memperkuat program kesehatan mental serta literasi digital di lingkungan kampus.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Tribunnews.com/Falza/Suci Bangun Dwi Setyaningsih) (Tribun-Bali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved