Kondisi Terakhir Siswa SMP Tangsel Korban Bullying sebelum Meninggal: Koma, Dirawat Seminggu Lebih

Ringkasan Berita:

• Setelah diduga menjadi korban bullying atau perundungan, MH dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) pukul 06.00 WIB.
• Keluarga menyebut kondisi korban menurun setelah dugaan pemukulan di bagian belakang kepala.
• Korban sudah dalam kondisi koma selama menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMPN 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, berinisial MH (13) diduga mengalami tindak kekerasan.

Kepala korban sempat dijedotkan ke kursi besi oleh teman sebangkunya berinisial RI.

Setelah diduga menjadi korban bullying atau perundungan, MH dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) pukul 06.00 WIB.

Korban dirawat di rumah sakit selama sekira lebih dari satu minggu.

Perwakilan kuasa hukum keluarga korban, Alvian Adji Nugroho, mengatakan MH tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelum kejadian.

“Tidak ada riwayat sakit,” ungkapnya, Minggu, dilansir TribunTangerang.com.

Terkait dugaan adanya tumor, Alvian menegaskan mereka belum menerima penjelasan pasti dari dokter.

Sehingga, hingga kini, penyebab pasti meninggalnya korban belum dapat dipastikan.

Keluarga Ungkap Kondisi Terakhir Korban

Sementara itu, keluarga menyebut kondisi korban menurun setelah dugaan pemukulan di bagian belakang kepala.

Keluarga mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, korban sudah dalam kondisi koma selama menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Korban sempat dirawat di RS Colombus BSD, Serpong, sebelum dipindahkan ke RS Fatmawati dan langsung ditempatkan di ruang ICU selama sepekan.

Baca juga: Siswa SMP Tangsel Korban Bullying Meninggal, Pemkot Evaluasi & Perketat Pengawasan di Semua Sekolah

“Adik sepupu saya meninggal dunia masih di ruang ICU sejak pertama masuk RS Fatmawati."

"Dokter belum bisa banyak menjelaskan karena kondisinya terus koma,” kata Rizky Fauzi, kakak sepupu korban, Minggu, dikutip dari TribunTangerang.com.

Sementara itu, keluarga mengaku belum membuat laporan resmi kepada kepolisian.