Selasa, 28 Oktober 2025

Kisah Dramatis Evakuasi 6 Pemuda Terjebak Banjir di Sungai hingga Banjir Rendam 3 Kampung di Papua

Tujuh pemuda malah terjebak banjir di sekitaran Sungai Kaliunda, Kelurahan Semarapura Kangin, Kecamatan Klungkung.

Editor: Dewi Agustina
Kolase Istimewa
EVAKUASI KORBAN BANJIR - (tengah) Rumah warga terendam banjir di Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (21/10/2025). (kiri dan kanan) Proses evakuasi 7 pemuda yang terjebak banjir di Sungai Kaliunda, Kelurahan Semarapura Kangin, Kecamatan Klungkung, Bali, Selasa (21/10/2025) malam. 

Proses evakuasi berlangsung sekitar dua jam. 

 

Banjir Rendam 3 Kampung di Sarmi Papua_2
TERENDAM BANJIR - Sebanyak 49 kepala keluarga di tiga kampung Distrik Tor Atas, Kabupaten Sarmi, Papua, terisolasi akibat banjir yang melanda sejak Minggu (19/10/2025) hingga Senin (20/10/2025).

 

Pada pukul 20.15 Wita, keenam pemuda yang terjebak berhasil dievakuasi tanpa cedera.

Kompol Sujana menegaskan seluruh korban dalam kondisi sehat setelah pemeriksaan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak beraktivitas di sekitar sungai saat cuaca ekstrem.

"Kami mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap potensi banjir, terutama di kawasan rawan seperti bantaran sungai," tambahnya.

3 Kampung Terendam Banjir

Sementara itu di tempat terpisah sebanyak 49 kepala keluarga di tiga kampung Distrik Tor Atas, Kabupaten Sarmi, Papua, terisolasi akibat banjir yang melanda sejak Minggu (19/10/2025) hingga Senin (20/10/2025).

Banjir terjadi setelah Sungai Tor meluap dan merendam permukiman warga.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito menjelaskan air mulai meluap pada Minggu sore dan terus meningkat hingga Senin sekitar pukul 14.30 WIT.

Tiga kampung terdampak adalah:

  • Kampung Segar Tor dengan 24 keluarga
  • Kampung Denander 18 keluarga
  • Kampung Safrom Tane sebanyak 7 keluarga

"Kapolsek bersama anggota Polsek Tor Atas sedang melakukan pendataan dan pengecekan kondisi warga terdampak," ujar Kombes Cahyo, Selasa (21/10/2025).

Cahyo menambahkan, ketinggian air saat banjir awal mencapai lutut orang dewasa.

Namun upaya penanganan terkendala karena stok bahan bakar minyak di distrik tersebut habis.

"Perjalanan ke lokasi hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai, sementara kami kekurangan BBM untuk perahu," jelasnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved