Selasa, 28 Oktober 2025

Warga Pekalongan Rugi Rp2,6 M Usai Tertipu Seleksi Masuk Akpol, Ujungnya Gagal Seleksi

Dwi rugi Rp2,6 M usai tertipu jalur masuk Akpol. Dua polisi aktif diduga terlibat penipuan.

Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
POLISI - Demi anak masuk Akpol, Dwi serahkan Rp2,6 M. Harapan pupus, uang raib, janji tinggal dusta. 

Saat itulah ia mulai sadar bahwa telah menjadi korban penipuan.

Dwi segera menuntut penjelasan dari para pelaku. Namun bukannya mendapatkan kejelasan, ia justru menghadapi kebuntuan.

Para pelaku saling lempar tanggung jawab dan berjanji akan mengembalikan uangnya, tetapi tidak pernah menepati.

“Mereka janji mau mengembalikan, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Semuanya diam,” kata Dwi.

“Totalnya semua Rp2,65 miliar. Dua miliar diserahkan tunai ke Alex, sisanya ke rekening Joko. Saya langsung klarifikasi, dan mereka berjanji akan mengembalikan uang. Tapi sampai sekarang belum ada itikad baik.”

Dwi mengaku kecewa berat, apalagi karena ia sudah mengenal Aipda F sejak 2011.

“Saya percaya karena sudah kenal Rohim (Aipda F) sejak 2011,” ujarnya.

Merasa dirugikan, Dwi akhirnya melapor ke Polda Jawa Tengah pada Agustus 2025.

Ia menuduh empat orang tersebut — Aipda F (Fachrurohim), Bripka AUK (Alex), Agung, dan Joko — telah melakukan penipuan dengan modus menjanjikan jalur khusus masuk Akpol.

Menurut Dwi, kasusnya kini telah naik ke tahap penyidikan (sidik). Ia juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik dan menyerahkan berbagai bukti seperti bukti transfer, percakapan WhatsApp, dan rekaman kronologi pertemuan.

“Saya serahkan semua bukti transfer, percakapan WhatsApp, dan kronologinya. Perkembangan penyidik kemarin naik ke Sidik, tingkat sidik. Tetapi kelihatannya belum, belum diproses lagi,” ujarnya.

“Kalau saya sudah dimintai keterangan juga. Sekarang salah satu pelakunya malah sedang pendidikan,” lanjut Dwi.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap laporan tersebut.

“Ini sedang saya cek dulu ke Krimum dan Propam. Nanti kalau sudah lengkap saya kabari,” kata Artanto.

Dalam laporan yang diajukan, dua pelaku utama diketahui adalah anggota aktif kepolisian.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved