Selasa, 28 Oktober 2025

Polosnya Bocah di Bogor Tak Cerita soal Ibu Tiri Gemar Menyiksa, Tetangga Curiga Korban Diancam

Tetangga mengungkapkan bocah di Bogor yang menjadi tewas akibat disiksa, tak pernah cerita kekejaman ibu tirinya.

TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
RUMAH PELAKU PENYIKSAAN - Rumah bocah 6 tahun yang menjadi korban penganiayaan ibu tiri berada di Perumahan Citayam Permai, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Peristiwa tragis itu terungkap pada Rabu (22/10/2025), setelah warga menemukan tubuh korban penuh luka dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. 

Ringkasan Berita:
  • Bocah di Bogor, Jawa Barat, MAA (6), tewas menjadi korban penyiksaan oleh ibu tirinya, RN (30).
  • MAA disiksa selama tiga hari berturut-turut sejak Jumat (17/10/2025).
  • Tetangga mengatakan MAA tak pernah cerita, meski wajahnya kerap lebam dan terluka.

TRIBUNNEWS.com - Bocah asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, MAA (6), tewas menjadi korban penyiksaan ibu tirinya, RN (30).

MAA tewas setelah sang ibu tiri menyiksanya selama tiga hari berturut-turut, sejak Jumat (17/10/2025), hingga akhirnya korban tewas pada Senin (20/10/2025) dini hari.

Tetangga korban, Isah, mengaku sering melihat wajah MAA lebam dan luka ketika keluar rumah.

Namun, menurut Isah, MAA tak pernah cerita soal ibu tiri yang suka menyiksanya.

"Itu bocah kok bonyok-bonyok nggak pada ilang, setiap main lukanya luka baru, luka lebam baru, ada bekas cekekan."

"Pokoknya di sekitar muka kelihatannya, kalau di sekitar badan kan dia pake baju jadi gak keliatan," ungkap Isah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Cara Ibu Tiri di Bogor Tutupi Aksi Kejamnya Siksa Anak Sambung, Pakaikan Bedak untuk Samarkan Memar

"Jatuh dari kamar mandi katanya, kamu bener? Kalau jatuh kenapa nggak bilang sama orang tua kamu kan bisa diobatin kata temen saya sebelahnya nanya gitu, cuma geleng aja tuh anak, namanya polos ya," imbuh dia.

Isah mengaku sudah menaruh curiga sejak lama, MAA menjadi korban penyiksaan.

Ia juga menduga kuat MAA diancam oleh ibu tirinya agar tidak bercerita kepada siapapun.

Sayang, Isah mengaku tak punya bukti kuat soal penyiksaan yang dilakukan RN.

"Yang disayangkan sama warga, kenapa ini anak nggak mau ngaku? Mungkin dapat ancaman, penginnya itu anak ngaku (cerita), (tapi) ketakutan juga," kata Isah.

"Kalau nggak ada bukti kan kita nggak kuat (melapor)," lanjutnya.

Tewas akibat Luka di Kepala

Pada Kamis (23/10/2025), pihak kepolisian bersama dokter forensik melakukan proses ekshumasi terhadap makam MAA di kawasan Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, untuk mendukung proses penyelidikan.

Dari hasil pemeriksaan jenazah MAA, korban mendalami pendarahan di bagian kepala yang mengakibatkan otaknya bengkak.

Tak hanya itu, ada beberapa luka di sekujur tubuh korban, terutama pada punggung dan bibir.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved