Sabtu, 1 November 2025

Pria di OKU Tewas Ditembak Polisi Saat Akan Ditangkap, Tiga Pelaku Diperiksa Propam

Padly tewas ditembak polisi di OKU. Video viral, tiga anggota diperiksa Propam, keluarga sebut korban ODGJ.

Editor: Glery Lazuardi
Pixabay via Surya.co.id
PISTOL - Padly tewas ditembak polisi di OKU saat hendak diamankan, tiga anggota kini diperiksa Propam. 
Ringkasan Berita:Padly (29) tewas ditembak polisi saat hendak diamankan di OKU.
 
Insiden terekam video dan viral, picu sorotan publik.
 
Tiga polisi diperiksa Propam, keluarga sebut korban alami gangguan jiwa.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Padly bin Indri Kalfi (29) tewas ditembak anggota Polres Ogan Komering Ulu (OKU) saat hendak diamankan di Baturaja Timur, Senin (28/10/2025) pagi. 

Insiden yang terekam video dan viral di media sosial ini memicu sorotan publik. Tiga polisi yang terlibat kini diperiksa Propam dan Ditintelkam Polda Sumsel untuk mendalami dugaan pelanggaran prosedur penanganan.

Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A. membenarkan kejadian tersebut.

Endro menjelaskan, bahwa tiga anggota Unit Satreskrim ditugaskan untuk mengamankan tersangka berinisial P (29), yang sebelumnya diduga merusak dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa.

“Pelaku terekam CCTV dan ETLE saat melakukan perusakan fasilitas negara. Saat hendak diamankan, P bersikap tidak kooperatif dan menyerang petugas hingga salah satu anggota terjatuh. Petugas telah melepaskan enam kali tembakan peringatan ke udara, namun pelaku terus mengancam keselamatan petugas,” jelas Kapolres.

Ia menambahkan, setelah tembakan dilepaskan, korban segera dievakuasi oleh anggota polisi dibantu warga dan TNI ke rumah sakit.

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Tiga anggota yang terlibat sudah diamankan dan ditempatkan di tempat khusus untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam dan Ditintelkam Polda Sumsel,” ujarnya.

Kapolres OKU menyatakan pihaknya akan mendalami informasi soal dugaan gangguan kejiwaan korban. “Kami belum mengetahui kondisi tersebut sebelumnya. Informasi dari keluarga akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.

Selain itu, Kapolres menyebut korban juga memiliki rekam jejak digital yang menunjukkan unggahan berisi ujaran kebencian terhadap institusi Polri di media sosial.

Hingga kini, tim gabungan Propam dan Polda Sumsel masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut, termasuk menelusuri prosedur penggunaan senjata api dan dugaan pelanggaran standar operasional oleh petugas di lapangan.

Sementara itu, keluarga korban merasa terpukul atas kejadian tersebut. Indri Kalfi, ayah Padly, menyayangkan tindakan polisi yang menembak anaknya hingga tewas.

Menurutnya, Padly menunjukkan gejala Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam beberapa waktu terakhir.

“Anakku itu gilo, kalau memang salah tangkap bae, jangan ditembak,” ujar Indri Kalfi dengan nada sedih.

Ia juga menceritakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, Padly sempat berbicara ngawur dan mengaku ingin menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, peristiwa penembakan ini terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial dan langsung menyita perhatian masyarakat Baturaja.

Dalam rekaman, terdengar suara tembakan lebih dari dua kali, sementara korban terlihat memegang batu dan menantang petugas sambil berteriak “tembak saya, tembak saya.”

Menurut keterangan warga, sebelum tertembak, Padly sempat mengejar petugas dengan membawa selang dan batu.

Salah satu anggota polisi terjatuh, dan saat itulah terdengar tembakan yang mengenai bagian perut dan dada kiri korban. Padly kemudian dilarikan ke RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja, namun nyawanya tidak tertolong.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved