Kamis, 30 Oktober 2025

Sedang Tidur, Satu Keluarga Tertimpa Tembok Ambruk di Semarang, Ibu Tewas, 2 Anak Selamat

Tembok tua ambruk menimpa satu keluarga yang sedang tidur di rumah mereka di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, pada tengah malam.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
TEMBOK ROBOH - Tembok tua ambruk menimpa satu keluarga yang sedang tidur di rumah mereka di Gang Buntu, Jalan Pedamaran, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, (28/10/2025), sekitar pukul  23.50 WIB. 

Ringkasan Berita:
  • Satu keluarga di Kota Semarang tertimpa tembok tua yang ambruk.
  • Satu korban tewas, sedangkan tiga lainnya selamat.
  • Tembok diduga ambruk karena sudah rapuh lantaran usianya sudah tua.

TRIBUNNEWS.COM - Tembok tua ambruk menimpa satu keluarga yang sedang tidur di rumah mereka di Gang Buntu, Jalan Pedamaran, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2025), sekitar pukul 23.50 WIB.

Peristiwa itu menewaskan satu korban bernama Mega Gita Safitri (28). Adapun tiga korban lainnya selamat, yakni Syahrul Adji Pramuda (20), seorang anak perempuan berinisial YAE (7), dan anak laki-laki berinisial AIS (4).

Mega adalah ibu YAE dan AIS, sementara Syahrul adalah adik Mega.

"Korban ada empat orang, mereka  satu keluarga, ibu dan dua anak kandungnya serta satu orang pemuda adik dari korban meninggal dunia," kata Daniel Setyo Pamuji, warga setempat, Rabu, (29/10/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

Tembok yang ambruk adalah bangunan era Belanda dan memiliki tinggi sekitar tujuh meter. Tembok itu berdempetan dengan bangunan rumah korban yang memiliki tinggi sekitar 3 meter.

Daniel mengatakan bangunan Belanda itu dijadikan gudang. Pemiliknya adalah warga Jakarta.

Sementara itu, bangunan rumah korban disekat menjadi dua ruangan. Satu ruangan di sisi barat dihuni oleh Mega dengan dua anaknya. Ruangamyang satunya dihuni oleh Syahrul.

Adapun suami Mega pada saat kejadian tidak di rumah karena sedang bekerja di luar kota.

Terdengar suara gemuruh

Daniel mengatakan sebelum bangunan itu roboh dan menimpa rumah korban, sempat terdengar suara gemuruh.

"Ada suara gemuruh lalu ada suara bruk. Adik korban (Syahrul Adji Pramuda) bisa keluar dari timbunan bangunan, ia lalu berteriak minta tolong," ujar Daniel.

Baca juga: 2 Anak Hanyut di Selokan akibat Banjir di Semarang, Korban Tak Tahu Ada Perbaikan Gorong-gorong

Setelah mengetahui bangunan ambruk, Daniel berupaya mengevakuasi korban dengan alat seadanya.

AIS diselamatkan terlebih dahulu, lalu YAE. YAE dirujuk ke RS Hermina Semarang.

Sementara itu, Mega sudah dalam keadaan meninggal ketika dievakuasi. Kepalanya terluka parah.

Rizal Qoirul Rahman (33), kerabat korban, berkata ambruknya tembok itu terjadi ketika seluruh korban sedang terlelap. Dia menduga tembok ambruk karena sudah lapuk.

"Dugaan seperti itu, karena bangunan tua," kata Rizal.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved