Minggu, 9 November 2025

Jenazah Pakubuwana XIII Akan Dimakamkan di Imogiri Yogyakarta, Rencana Diberangkatkan Selasa Kliwon

Pakubawana XIII, Raja Keraton Surakarta meninggal dunia, Minggu (2/11/2025). Jenazahnya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-raja, Imogiri.

(Tangkap layar YouTube Tribunnews.com)
RAJA SOLO MENINGGAL - Pakubawana XIII, Raja Keraton Surakarta meninggal dunia, Minggu (2/11/2025). Jenazahnya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-raja, Imogiri. (Tangkap layar YouTube Tribunnews.com) 
Ringkasan Berita:
  • Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) di Rumah Sakit Indriyanti, Sukoharjo, Jawa Tengah. 
  • Pakubuwana XIII merupakan putra tertua dari Pakubuwana XII.
  • Ia lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama GRM Suryadi.

TRIBUNNEWS.COM - Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, mengatakan soal rencana pemakaman jenazah Raja Keraton Solo, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.

Pakubuwana XIII atau PB XIII telah meninggal dunia, Minggu (2/11/2025).

KPH Eddy Wirabhumi menyebut rencananya jenazah PB XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pihaknya menyebut kemungkinan jenazah PB XIII akan dibawa ke Imogiri, pada Selasa (4/11/2025), di mana pada hari itu bertepatan dengan penanggalan Jawa, Kliwon.

"Pemakaman kemungkinan besar di atas jam 13.00 hingga 14.00 WIB,  sebelum dimakamkan jenazah PB XIII akan disemayamkan di Keraton Surakarta," ujarnya kepada awak media, Minggu (2/11/2025).

Sebelum PB XIII dimakamkan, akan ada prosesi adat sedemikian rupa di Keraton Solo.

KPH Eddy Wirabhumi juga mengatakan Pakubuwana XIII meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Indriyanti, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada pukul 7.30 WIB pagi hari.

"Hari ini kita berduka, tadi pagi beliau nggak ada di rumah sakit Indriyanti," kata Eddy, Minggu (2/11/2025).

Saat ini jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII tengah dipersiapkan untuk dibawa kembali ke Keraton Solo.

Sosok Raja Solo PB XIII

Baca juga: Dirahasiakan Pihak Keraton, Raja Solo Pakubuwana XIII Sudah Kritis sejak September 2025

Sinuhun Pakubuwana XIII merupakan salah satu putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII disingkat PB XII, raja terdahulu Keraton Surakarta.

Pakubuwana XIII lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi. 

Namanya sempat berganti usai dirinya sakit-sakitan.

Nama GRM Suryadi kemudian diganti menjadi GRM Suryo Partono.

Pergantian nama itu dilakukan oleh sang nenek, GKR Pakubuwana, karena kondisi kesehatan cucunya yang kerap sakit-sakitan.

Seperti halnya tradisi masyarakat Jawa pada umumnya, pergantian nama dianggap sebagai bagian dari petuah spiritual untuk memperoleh keselamatan dan keseimbangan hidup.

Seiring berjalannya waktu, saat Kasunanan Surakarta telah hidup berdampingan dengan sistem kenegaraan Republik Indonesia, sebuah keputusan adat atau paugeran ditetapkan pada tahun 1979.

Dalam keputusan tersebut, GRM Suryo Partono, sebagai putra sulung dari Pakubuwana XII, dinyatakan berhak menyandang nama Hangabehi dengan gelar lengkap Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH).

Gelar ini menandakan posisinya sebagai pangeran tertua dan calon penerus takhta Kasunanan Surakarta.

Dalam kiprahnya di lingkungan keraton, KGPH Hangabehi pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta serta memegang berbagai posisi penting lainnya.

Ia juga menerima penghargaan Bintang Sri Kabadya I dari ayahandanya, Pakubuwana XII, atas jasanya dalam menangani kebakaran besar yang menimpa Keraton Surakarta pada tahun 1985.

Dari seluruh keturunan Pakubuwana XII, hanya Hangabehi yang memperoleh bintang kehormatan tersebut.

Di luar aktivitas keraton, Hangabehi pernah bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau, sebelum kemudian menetap di Jakarta.

Ia juga menerima sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga nasional maupun internasional, termasuk gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL), Amerika Serikat (AS).

Hingga akhirnya dirinya menjadi raja, dengan nama Susuhunan Pakubuwana XIII sejak 2004.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved