Pemerintah Dorong Anak Muda Tekuni Budidaya Perikanan
Trenggono berharap budidaya perikanan modern dapat terus tumbuh, dan menjadi lapangan kerja baru khususnya bagi para generasi muda.
Ringkasan Berita:
- KKP merevitalisasi tambak tradisional menjadi modern dengan hasil panen berorientasi ekspor.
- Budidaya perikanan menjadi lapangan kerja baru khususnya bagi para generasi muda.
- Budidaya ikan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga masa depan pangan nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad meninjau lokasi modeling budidaya nila salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat.
Trenggono memperkenalkan langsung inovasi budidaya ikan nila salin, yang menjadi langkah konkret Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam merevitalisasi tambak tradisional menjadi modern dengan hasil panen berorientasi ekspor.
Baca juga: Lihat Langsung Pengerukan di Pelabuhan Dadap, Bupati Lucky Hakim Dorong Potensi Perikanan Indramayu
Dalam kunjungan tersebut, Raffi Ahmad hadir bersama rekannya dalam kelompok The Dudas-1, yakni Ariel Noah, Gading Marten, dan Desta.
Lewat program percontohan BINS, Trenggono berharap budidaya perikanan modern dapat terus tumbuh, dan menjadi lapangan kerja baru khususnya bagi para generasi muda.
“Melalui pembangunan modeling nila salin di Karawang, KKP ingin menjadikan daerah ini sebagai contoh nyata penerapan ekonomi biru, yakni pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Trenggono dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).
Pengembangan BINS Karawang menjadi bagian penting dari visi besar Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama dalam upaya mewujudkan swasembada pangan berbasis protein ikan dan pemerataan ekonomi pesisir.
Dipilihnya Karawang karena memiliki lahan tambak yang potensial namun belum dioptimalkan.
Melalui program ini, lahan-lahan idle tersebut diubah menjadi tambak nila salin modern yang efisien dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain melihat proses budidaya, Trenggono juga memperkenalkan sistem pengelolaan tambak modern yang menerapkan seperti Intake Air Laut dan Tawar dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Ia menegaskan, sektor perikanan budidaya memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Budidaya ikan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga masa depan pangan nasional, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Dengan teknologi yang tepat, tambak dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Trenggono.
Baca juga: Cegah Klaim Produk Perikanan RI oleh Negara Lain, Ini Langkah Pemerintah
Kehadiran Raffi bersama Ariel, Gading, dan Desta disambut antusias oleh masyarakat dan para pekerja di BINS Karawang.
Trenggono berharap keterlibatan para figur publik ini dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan konsep ekonomi biru dan budidaya ikan modern kepada generasi muda.
Menurutnya, cara-cara kreatif seperti ini sangat efektif untuk menggugah minat masyarakat terhadap sektor perikanan yang kini semakin modern dan menjanjikan.
Dalam kesempatan tersebut, Raffi Ahmad menyampaikan kekagumannya terhadap inovasi yang dikembangkan KKP.
| Yassierli Tegaskan Komitmen Pemerintah dan ILO Tingkatkan Hak dan Perlindungan Awak Kapal Perikanan |
|
|---|
| Kementerian PKP Serahkan Hunian untuk Korban Bencana di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar |
|
|---|
| Pemerintah Lepas Udang Terkontaminasi ke Pasar Lokal, Pengusaha Sebut Banyak Risiko |
|
|---|
| Produk Udang Tercemar Radioaktif Dinyatakan Aman, Pelaku Usaha Perikanan Soroti Kebijakan Pemerintah |
|
|---|
| PT KCN Pemasang Pagar Beton di Cilincing Janji Biayai Sekolah Anak Nelayan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.