Jumat, 7 November 2025

Ambruknya Bangunan 2 Sekolah di Jabar, SMP 1 Pasundan dan SMKN 1 Gunungputri

Pada Senin, 3 November 2025, sebanyak dua sekolah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) ambruk, yaitu SMP Pasundan 1 dan SMKN 1 Gunungputri.

TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
SEKOLAH AMBRUK - Petugas BPBD Kota Bandung saat mengecek ruang kelas SMP 1 Pasundan yang ambruk, Senin (3/11/2025). Akibat kejadian ini, 6 siswa menjadi korban. 

Jika dilihat sekilas, sambung Nana Mulyana, kondisi bangunan tersebut tampak bagus.

Oleh karena itu, peristiwanya diprediksi imbas hujan deras yang terjadi beberapa hari ke belakang yang menyebabkan kebocoran dan rembesan pada atap ruangan, termasuk pondasi kayu.

"Mungkin lama-lama berat (atapnya) dan mungkin kejadiannya karena itu (hujan deras)," ujar Nana.

Lebih lanjut, pihaknya memastikan sebagian korban sudah pulang dari Rumah Sakit Bandung Kiwari. 

Di sana hanya tersisa dua siswa dan satu pekerja yang masih dirawat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Asep Saeful Gufron menegaskan, insiden itu menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak agar lebih memperhatikan kelayakan bangunan sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Harus terus kita evaluasi tidak hanya sekolah-sekolah milik pemerintah, sama dengan sekolah-sekolah milik swasta. Kalau kita lihat juga tidak hanya SMP Pasundan ini, banyak juga SMP-SMP lain.” 

“Kami dari Dinas Pendidikan selalu mengingatkan dan silakan dicek kembali kapasitas konstruksi bangunan, dianalisa apakah masih layak atau tidak layak untuk dipergunakan sebagai ruang kelas belajar,” ujar Asep, Senin.

Ia menekankan, sekolah yang memiliki ruang kelas tidak layak sebaiknya segera mengosongkan ruangan tersebut untuk mencegah risiko kecelakaan serupa.

“Kita selalu menghimbau dan mengingatkan, jangan sampai misalnya kondisi bangunan yang sudah tidak layak tetap dipaksakan untuk menjadi ruang kelas. Nah, ini akan ada risiko,” tuturnya.

Terkait penataan kegiatan belajar mengajar selama masa perbaikan, Asep menyebutkan pihak sekolah bisa bekerja sama dengan wilayah sekitar untuk memanfaatkan fasilitas umum sementara.

RUANG KELAS ROBOH - Petugas BPBD Kota Bandung sedang memeriksa bangunan SMP Pasundan 1 yang roboh, Senin (3/11/2025). Akibat kejadian ini, enam siswa mengalami luka-luka.
RUANG KELAS ROBOH - Petugas BPBD Kota Bandung sedang memeriksa bangunan SMP Pasundan 1 yang roboh, Senin (3/11/2025). Akibat kejadian ini, enam siswa mengalami luka-luka. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

“Biasanya kalau nggak sewa, kerja sama dengan kewilayahan, bisa menggunakan misalnya ruang-ruangan kayak kemarin yang SD ya, dibongkar kan itu dikerjasamakan dengan orang kewilayahan. Ada yang di ruang RW, ruang serbaguna RW dan sebagainya, masuk sementara. Ya, tidak lebih paling 3 bulanan, paling lama kan itu ya, ada yang 2 bulan sudah clear,” ucapnya.

Asep menjelaskan, sekolah swasta seperti SMP Pasundan 1 saat ini belum mendapat bantuan perbaikan dari APBD Kota Bandung karena keterbatasan anggaran. 

Namun, pihaknya terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.

“Kalau dari APBD ya sampai hari ini belum ada anggaran untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang swasta. Kita selalu melakukan komunikasi dengan kementerian karena keterbatasan anggaran di pemerintah Kota Bandung apalagi sekarang efisiensi. Kita hanya bisa mengandalkan bantuan dari pusat,” ujarnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved