Dosen Tewas di Jambi
Sandiwara Bripda Waldi Terungkap: Pura-pura Kaget dan Ucapkan Duka Usai Bunuh Mantan Kekasih
Bripda Waldi bunuh dosen mantan kekasihnya, lalu pura-pura berduka. Polisi ungkap sandiwara kejam dan rencana liciknya
Data ponsel korban juga ditelusuri, termasuk komunikasinya dengan orang terdekat.
Hasil penyelidikan mengarah pada sosok berambut gondrong.
Dari penelusuran komunikasi dan bukti teknis, polisi mulai mencurigai Waldi, yang ternyata anggota Polri.
Saat diperiksa, ia awalnya mengaku tidak berada di Bungo, namun hasil pelacakan lokasi ponselnya membantah pengakuan tersebut.
Seiring penyidikan mengarah ke dirinya, Waldi tampak semakin gelisah.
"Dia mulai gelisah saat diperiksa..." ujar Kapolres.
Setelah pemeriksaan intensif, Waldi akhirnya mengaku dan menunjukkan tempat ia menyembunyikan barang-barang korban, termasuk mobil Honda Jazz yang ditaruh sekitar 300 meter dari rumah kontrakannya dan motor PCX yang disimpan di parkiran RS H Hanafie Muaro Bungo.
Status Perkara
Hingga kini, baru satu tersangka yang ditetapkan, namun polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain.
EY ditemukan pada Sabtu (1/11) siang setelah rekan korban curiga karena tidak dapat menghubunginya selama dua hari.
Jenazah EY telah dimakamkan di kampung halamannya, Kuamang Kuning.
Di Mapolres Bungo, karangan bunga dari berbagai pihak terlihat memenuhi halaman sebagai apresiasi atas cepatnya pengungkapan kasus.
Bripda Waldi dipastikan menghadapi hukuman berat, baik pidana maupun etik.
Kapolres menegaskan akan ada sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
"Dikenakan ada dua hukum... kemungkinan kami akan lakukan kode etik kepolisian yaitu PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) itu jelas," tegas AKBP Natalena.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.