Total 5 Orang, Keluarga Pria yang Tewas Dianiaya di Masjid Sibolga Sumut Minta Pelaku Dihukum Mati
Keluarga pria yang tewas di masjid menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.
Ringkasan Berita:
- Pria bernama Arjuna Tamaraya dianiaya lima orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga.
- Lima pelaku dalam kasus ini sudah berhasil diamankan.
- Keluarga korban menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.
TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Arjuna Tamaraya dianiaya lima orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (31/10/2025), sekitar pukul 03.30 WIB.
Lima pelaku dalam kasus ini sudah berhasil diamankan.
Tim gabungan Satreskrim Polres Sibolga, Satintelkam, dan Polsek Sibolga Sambas bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua tersangka pertama, ZPA dan HBK, tidak lama setelah kejadian.
Tiga tersangka lainnya, SSJ, REC, dan CLI, juga berhasil diringkus di wilayah Sibolga dan sekitarnya.
Dilansir Tribun-Medan.com, empat tersangka (ZPA, HBK, REC, dan CLI) dijerat Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Tersangka SSJ dijerat Pasal 365 ayat (3) subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman yang sama.
Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Paman Arjuna, Kausar Amin, mengatakan bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut.
Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng.
Setelah menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.
"Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ujarnya.
Namun, tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid.
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Masjid Sibolga Sumut Disorot DPR RI dan DPRA, Korban Asal Simeulue Aceh
Melihat tegurannya tak diperhatikan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan batok kelapa.
"Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” paparnya.
Kini Kausar menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.