Rabu, 5 November 2025

Tunggui Jasad Ibu 28 Hari, Putri dan Adiknya Hanya Minum Air Putih: Nggak Boleh Bilang ke Tetangga

Dua kakak beradik yang tunggui jasad ibunya 28 hari di Kendal tak makan dan hanya minum air putih. Mereka dilarang sang ibu bilang ke tetangga.

TribunJateng/Agus Salim
HANYA MINUM AIR PUTIH - Kisah pilu terjadi di kendal seorang ibu bernama Setianingsih meninggal hingga jenazahnya membusuk di rumah, 2 anaknya terkulai lemas hanya minum air rebusan. Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menjenguk kedua anak Setianingsih yang terkulai lemas di RSI Boja Kendal, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Dua kakak beradik yang tunggui jasad ibunya selama 28 hari di Kendal hanya minum air putih.
  • Mereka tak bilang ke tetangga karena dilarang sang ibu dengan alasan tak mau merepotkan.
  • Kakak beradik itu ditemukan dalam kondisi terkulai lemas di rumah mereka.

TRIBUNNEWS.COM - Kakak beradik di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, selama 28 hari menunggui jasad ibunya tanpa makan dan hanya minum air rebusan dari sumur.

Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17), ditemukan dalam kondisi lemas di rumah mereka di Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Di dalam rumah itu, juga ditemukan tubuh sang ibu, Setianingsih (51) yang sudah terbujur kaku, Sabtu (1/11/2025).

Setianingsih telah meninggal dunia selama 28 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh warga.

Kini, Putri dan adiknya, Intan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Boja Kendal.

Saat ditemui, Putri mengaku, ia dan adiknya hanya mengonsumsi air putih sejak 4 Oktober 2025.

Sementara tetanga tidak ada yang mengetahui kondisi mereka selama rentan waktu tersebut.

"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," katanya saat ditemui TribunJateng.com, Senin (3/11/2025).

Putri sengaja tidak meminta bantuan kepada warga karena dilarang oleh sang ibu, dengan alasan tidak mau merepotkan.

"Enggak bilang ke tetangga, ibu enggak ngebolehin, dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," ungkap Putri.

Anak sulung dari dua bersaudara itu mengatakan, ayahnya telah lebih dulu berpulang sejak 2017 lalu di Kalimantan.

Baca juga: Kondisi Kakak Beradik di Kendal hanya Minum Air Sumur Rebusan selama Ibunya Meninggal

Sejak saat itu, ia dan keluarganya yang awalnya tinggal di Semarang, pindah ke Kecamatan Boja pada 2019.

"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tandasnya.

Sosok Putri dan Intan

Putri Setia Gita Pratiwi dan Intan Ayu Sulistyowati ternyata mengalami masalah psikis.

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Rumah Sakit Muhammadiyah Boja, Arfa Bima Firizqina.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved