Jibril, Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut, Ditemukan Tewas 3,5 Km dari TKP: Sosok Kalem Itu Sudah Tiada
Jibril merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang, asal Desa Krapyak RT 6 RW 9, Kecamatan Tahunan, Jepara.
Tak lama setelah putranya dikabarkan hanyut, ibunda Jibril, Siti Zubaidah, sudah berangkat ke Kendal sejak Selasa (4/11/2025) malam.
“Ibunya dapat kabar sore-sore dari Semarang. Habis magrib baru berangkat ke sana,” kata Yusuf Muhammad Bahtiar (16), keponakan Jibril, saat ditemui di rumahnya, Rabu (5/11/2025), dilansir TribunJateng.com.
Jibril sendiri merupakan putra bungsu pasangan Siti Zubaidah dan mendiang Muhammad Taufik.
Sang ayah, sudah meninggal sejak tahun lalu.
Jibril memiliki seorang kakak perempuan bernama Syafira Unsa, yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Setelah kepergian sang ayah, praktis Jibril menjadi sandaran ibunya.
Ia kerap pulang dari Semarang hanya untuk menemani dan membantu usaha kecil keluarga.
Yusuf menceritakan, terakhir kali bertemu dengan Jibril sekitar sebulan lalu.
Saat itu, pemuda berwajah teduh itu pulang ke rumah untuk menjenguk ibunya dan membantu berjualan sembako.
“Meski jarang ngobrol, tapi kalau libur pasti pulang,” kata Yusuf.
Sosok Jibril pun diungkap oleh Yusuf.
“Orangnya lembut, kalem. Sama orangtua itu sopan sekali,” ujarnya.
Di mata masyarakat sekitar, Jibril juga dikenal sebagai anak yang baik dan santun.
Seorang tetangga yang enggan disebut namanya bahkan menyebutnya 'kayak kiai muda' karena tutur katanya yang halus dan selalu membantu warga sekitar.
“Kalau pulang, sering bantu ibunya jualan sembako. Ibunya jualan di rumah. Anaknya itu nggak pernah neko-neko,” ujar sang tetangga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.