Jibril, Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut, Ditemukan Tewas 3,5 Km dari TKP: Sosok Kalem Itu Sudah Tiada
Jibril merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang, asal Desa Krapyak RT 6 RW 9, Kecamatan Tahunan, Jepara.
Kendala Pencarian
Jenazah Bima Pranawira dan Muhammad Jibril Asyarafi ditemukan pada hari kedua pencarian, Rabu (5/11/2025) pagi.
Kini, tinggal satu korban yang masih dalam pencarian.
Yakni, Nabila Yulian Desi Pramesti (21), mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam asal Desa Majasari RT 11 RW 2 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
Menurut Kepala Basarnas Semarang, Budiono, pencarian terkendala medan yang cukup ekstrem. Sehingga dilakukan penyisiran melalui jalur darat di sekitar sungai.
Dalam operasi kali ini, pihaknya menerjunkan 4 SRU (Search and Rescue Unit) dengan total 120 personel gabungan.
"Kendala kesulitan karena tim SAR harus menempuh medan yang luas dengan bebatuan sehingga tim melakukan pencarian dari sisir darat," kata Budiono.
"Total ada 5 yang sudah ditemukan, masih kurang 1 yakni Nabila," imbuhnya.
Sementara itu, dari pantauan di posko tim SAR di Desa Getas, tim BPBD, SAR, TNI-Polri bersama warga terus bersiaga dan melakukan pencarian.
Kronologi Kejadian
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Ahmad Huda Kurniawansah, menjelaskan kronologi kejadian hanyutnya enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Menurut Huda, kejadian itu terjadi pada Selasa (4/11/2025) siang, sekitar pukul 13:53 WIB saat mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang sedang main air di sungai (kecehan).
Namun tiba-tiba, hujan deras mengguyur Kendal bagian atas, yang menyebabkan arus sungai dilanda banjir dari hulu.
"Saat kejadian kondisi arus sungai banjir bandang karena daerah atas hujan deras," kata Huda, saat dihubungi TribunJateng.com, Selasa.
Saat ini petugas gabungan BPBD, SAR hingga relawan masih terus mencari keberadaan korban yang masih hanyut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.