Sosok Otak Penipuan Seleksi Akpol di Pekalongan, Korban Rugi Rp2,65 Miliar
Polda Jawa Tengah (Jateng) berhasil menangkap komplotan penipu bermodus calo masuk Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Mereka akhirnya mempertemukan korban dengan dua tersangka lain, Stephanus dan Joko Witanto.
Pertemuan itu berlangsung di Kabupaten Pekalongan dan Kota Semarang antara Desember 2024 hingga April 2025.
Selama pertemuan tersebut, Stephanus Agung Prabowo berlagak menjadi adik Kapolri.
Ketika beraksi, ia dibantu oleh Joko yang mengaku mengenal berbagai pejabat penting di kepolisian dan TNI, bahkan pemerintahan.
Ia juga menyodorkan foto-fotonya ketika berfoto dengan para pejabat itu.
Dwi mengatakan, untuk memuluskan aksinya, tersangka Stephanus Agung Prabowo mengaku sebagai adik Kapolri.
Padahal, berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka tidak ada kaitannya sama sekali dengan Kapolri.
"Nama pimpinan kami dicatut karena untuk menyakinkan korban bahwa dirinya bisa mendapatkan kuota masuk Akpol," terangnya.
Korban yang terbujuk dengan rayuan para tersangka lantas menyetorkan uang Rp2,65 miliar yang diberikan beberapa kali kepada para tersangka.
Korban menyetorkan uang tersebut secara tunai dan transfer.
Anak korban lalu mengikuti seleksi Akpol yang dimulai dengan proses Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) pada April 2025.
Pada tahap ini anak korban langsung gagal.
"Selepas anaknya gagal masuk Akpol, korban melaporkan kasus ini ke Polda Jateng (Agustus 2025)," kata Dwi.
Sebelum kasusnya terbongkar, keempat tersangka telah membagikan uang hasil kejahatan itu.
Joko Witanto memperoleh Rp2.050.000.000 dan sisanya dibagikan kepada tiga tersangka lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.