Kamis, 6 November 2025

DEMA UIN Semarang Kritik Pengawasan KKN, 6 Mahasiswa Meninggal Hanyut di Sungai Kendal

Ratusan mahasiswa UIN Walisongo gelar aksi solidaritas mengenang enam rekan yang tewas hanyut saat KKN di Sungai Jolinggo, Kendal, Jawa Tengah.

TribunJateng.com/Restu Dwi Raharjo
MAHASISWA TENGGELAM - Dua jenazah mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang hanyut di kawasan Tubing Jalinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo Kendal telah ditemukan pada pencarian hari kedua, Rabu (5/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ratusan mahasiswa UIN Walisongo Semarang menggelar aksi solidaritas di Landmark Kampus 3 untuk mengenang enam rekan mereka yang meninggal.
  • Acara diisi doa bersama, pembacaan puisi, kesaksian evakuasi, serta tabur bunga, dengan peserta mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka.
  • Ketua DEMA meminta evaluasi pengawasan KKN agar insiden serupa tak terulang.

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah berkumpul di area Landmark Kampus 3 sebagai bentuk solidaritas atan meninggalnya enam mahasiswa.

Acara yang diinisiasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang diawali dengan doa untuk para korban yang meninggal saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kendal, Jawa Tengah.

Kemudian, seorang mahasiswa membacakan puisi dan diakhiri dengan kesaksian mahasiwa yang ikut dalam proses evakuasi.

Para mahasiswa kompak mengenakan baju hitam sebagai tanda berduka.

Insiden enam mahasiswa hanyut terjadi di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal pada Selasa (4/11/2025).

Hingga Rabu (5/11/2025) malam, keenam korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal.

Foto para korban dipasang diiringi dengan prosesi tabur bunga.

Mahasiswa yang hadir tak kuasa menahan tangis atas kepergian keenam korban.

Ketua DEMA UIN Semarang, Muhammad Mu'tasim Billah, mengaku kaget mendengar kabar enam mahasiswa hanyut karena banjir saat bermain di sungai.

"Saat awal mendengar kabar, kami sempat tidak percaya. Dan ternyata ini sebuah accident. Kami malam ini menggelar aksi solidaritas dan doa bersama juga sekaligus arahan dari Rektor," ungkapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Menurutnya, LPPM UIN Walisongo sebagai penanggung jawab KKN harus melakukan evaluasi agar insiden serupa tak terjadi.

Baca juga: 6 Mahasiswa UIN Walisongo Tewas Terseret Arus Sungai di Kendal, Nabila Korban Terakhir Ditemukan

Ia berharap dosen pengawas di lokasi KKN ditambah.

"Kedepannya pengawasan dari kemahasiswaan itu harus ditambah. Karena dosen pendamping itu mengawal dua desa. Kedepan harus satu desa satu pembimbing," katanya.

Selain itu, pengawasan dari dosen selama ini kurang sehingga terjadi insiden yang tak diinginkan.

Salah satu mahasiswa yang ikut KKN di Kendal, Yuzrul Rizanul Muna, menerangkan ada 15 orang yang bermain di sungai, namun sembilan di antaranya berada di tepi sungai.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved