Berita Viral
Siswi SMP di Palembang Bohong Mengaku Nyaris Diculik, Kini Bakal Pindah Sekolah
Siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ES (13), sempat membuat geger karena mengaku hampir menjadi korban penculikan.
Ringkasan Berita:
- Siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, ES (13), sempat membuat geger karena mengaku hampir menjadi korban penculikan.
- Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi, diketahui bahwa pengakuan dari yang bersangkutan adalah hasil rekayasa.
- Menurut pihak sekolah, orang tua dari ES memberikan informasi bahwa anaknya berencana untuk pindah ke sekolah lain.
TRIBUNNEWS.COM - Siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ES (13), sempat membuat geger karena mengaku hampir menjadi korban penculikan.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa pengakuan dari yang bersangkutan adalah hasil rekayasa.
Setelah kejadian, ES dan keluarganya tak berada di rumahnya di kawasan Seberang Ulu (SU) II Palembang.
Hal itu disampaikan oleh nenek ES, Maryati, yang ada di rumah seorang diri.
"Sejak hari Senin (3/11/2025) kemarin, ES dan orang tuanya berada di Ogan Ilir," ucapnya, Kamis, dilansir TribunSumsel.com.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 30 Palembang, Kamila, mengonfirmasi bahwa ES tidak masuk sekolah sejak hari Senin lalu dengan alasan sakit.
"ES tidak masuk sekolah sejak Senin, informasinya karena sakit," kata Kamila saat dihubungi melalui telepon.
Ia menambahkan, orang tua dari ES juga memberikan informasi bahwa anaknya berencana untuk pindah ke sekolah lain.
"Itulah informasi terakhir yang kami terima," ujarnya.
Keterangan Polisi
Motif ES mengaku nyaris diculik karena remaja itu ternyata terlambat datang ke sekolah, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Viral Kasus Siswa SD Palembang Tersiram Air Panas hingga Melepuh di Kelas, Berujung Damai
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, diduga karena terlambat, ES mengarang cerita ke teman-temannya bahwa dirinya nyaris diculik di jalan.
"Dari sana, E pun bercerita dengan teman bahwa menjadi korban percobaan penculikan, tetapi tidak ada peristiwa itu," ujar Harryo, Kamis.
Cerita tersebut juga disampaikan kepada guru dan langsung direspons dengan melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas setempat.
"Dan akhirnya berita tersebut tersebar luas ke masyarakat Palembang, dan ditelan mentah mentah," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.