Jejak Penculikan Bilqis asal Makassar Sempat Bergerak ke Yogyakarta lalu Dijual Rp80 Juta di Jambi
Jejak penculikan balita bernama Bilqis Ramdhani yang akhirnya ditemukan selamat setelah enam hari diduga menjadi korban perdagangan orang.
Ringkasan Berita:
- Inilah jejak penculikan Balita bernama Bilqis Ramdhani yang kini ditemukan selamat
- Bilqis yang awalnya menemani orangtuanya latihan tenis di Makassar dibawa kabur oleh seorang wanita
- Dari Makassar, Bilqis sempat dibawa ke Yogyakarta hingga akhirnya dijual puluhan juta di Jambi
TRIBUNNEWS.COM - Inilah jejak penculikan balita bernama Bilqis Ramdhani yang akhirnya ditemukan selamat setelah enam hari diduga menjadi korban perdagangan orang.
Bilqis sebelumnya dilaporkan hilang di Taman Pakui Sayang, Makassar pada Minggu (2/11/2025).
Bilqis ditemukan petugas kepolisian di Pulau Sumatera, tepatnya di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi.
Lokasinya sekitar 528 Km tenggara Kota Jambi, ibukota provinsi.
Dalam laporan sementara, Bilqis menjadi korban perdagangan anak dengan jaringan lintas pulau Nusantara.
Anak yang masih duduk di TK PAUD tersebut telah melintasi tiga pulau besar Nusantara dalam sepekan.
Bagaimana jejak penculikan Bilqis Ramdhani?
Pihak Kapolrestabes Makassar masih melakukan pemeriksaan dan berencana menggelar pres rilis pada Senin (10/11/2025) besok.
Namun dari hasil penyelidikan sementara, Bilqis ternyata sempat bergerak ke Yogyakarta.
Hal itu terungkap dalam setelah pelaku pertama diamankan oleh tim Satreskrim Polrestabes Makassar di wilayah Makassar.
Baca juga: Otak Penculikan Kacab Bank BUMN Dapat Informasi Rekening Dormant dari S, Polisi Lakukan Pengejaran
Kepala Seksi Humas Polres Kerinci, Iptu DS Sitinjak membenarkan penangkapan tersebut.
Namun dari pemeriksaan, Bilqis ternyata telah dijual ke Yogyakarta.
Tim kemudian bergerak ke Yogyakarta dan menangkap pelaku berikutnya. Akan tetapi, korban Bilqis sudah berpindah tangan dan dijual lagi kepada Ade Friyanto dan Mery Ana di Jambi.
Berbekal informasi itu, tim Satreskrim Polrestabes Makassar berkoordinasi dengan Polda Jambi dan berhasil menangkap dua pelaku terakhir di wilayah hukum Polres Kerinci.
Dua pelaku tersebut, adalah Mery Ana dan lelaki bernama Ade Friyanto Syaputera.
Keduanya diamankan di sebuah penginapan di Kota Sungapi Penuh pada Jumat (7/11/2025).
Dikutip dari Kompas.com, pelaku mengaku telah menjual Bilqis pada salah satu warga di Kabupaten Merangin, Jambi dengan harga Rp80 juta.
Berbekal informasi tersebut, tim gabungan bergerak cepat menuju lokasi.
Kasat Reskrim Polres Merangin, Iptu Eka Putra Yuliesman Koto menerangkan ada negosiasi dengan adat Suku Anak Dalam.
Pasalnya Bilqis telah ditemukan dalam kasawan tersebut, tepatnya di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
"Kemudian kita telusuri dan melakukan pendekatan terhadap temenggung (tetua adat Suku Anak Dalam) untuk mengembalikan Bilqis," kata Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Eka Putra Yuliesman Koto, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (9/11/2025).
Upaya pendekatan berhasil pun berhasil berbuah manis pada Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WIB.
Bilqis akhirnya berhasil diamankan dan kemudian dibawa ke Polda Jambi untuk diserahkan ke Polres Makassar.
Motif Diduga Kuat karena Ekonomi
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma mengungkapkan sosok dan motif pelaku.
Pelaku bernama Ade Frianto Syahputra (36), laki-laki, tidak bekerja, beralamat di Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Pelaku lainnya bernama Mery Ana (42), perempuan, ibu rumah tangga beralamat di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Alamat kedua pelaku berada di daerah Bangko, pusat Kabupaten Merangin. Jarak Bangko dengan Kota Jambi sekira 255 kilometer dan dapat ditempuh via jalur darat sekira 5 jam lebih sedikit.
Dari hasil pemeriksaan awal, motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi.
Rencananya, pelaku akan menjual melalui perantara pertama seharga Rp 3,5 juta.
Kemudian di wilayah Jambi, pelaku menjual anak tersebut seharga puluhan juta rupiah.
Kombes Pol Jimmy menegaskan, tim Gabungan saat ini masih mendalami keterlibatan pihak lain.
Kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk perantara yang disebut akan membeli anak tersebut. Kasus ini kami tangani serius karena menyangkut perlindungan anak,” tegas Jimmy dikutip dari TribunJambi.com.
Korban kini sudah dalam perlindungan pihak kepolisian dan pendamping dari unit PPA, sementara para pelaku tengah menjalani proses hukum di Polda Jambi.
Kata LBH Makassar
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak kepolisian menggunakan seluruh jaringannya untuk membongkar jaringan pelaku yang menculik Bilqis Ramdhani.
Sempat beredar kabar ada seorang perempuan yang ditangkap dan diduga pelaku yang menculik Bilqis.
Namun, belum bisa dipastikan orang tersebut adalah pelakunya.
Koordinator Bidang Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas LBH Makassar, Ambara Dewita Purnama, meminta polisi segera mengerahkan seluruh jaringannya untuk menelusuri lebih jauh kasus ini, termasuk kemungkinan keterlibatan sindikat perdagangan anak.
"Kepolisian bisa menggunakan jaringan yang dimiliki, baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan bisa melibatkan UPTD PPA Sulsel dan UPTD PPA Makassar agar penanganannya lebih cepat dan terpadu," kata Ambara, Jumat (7/11/2025), dikutip dari Tribun Timur.
Menurut Ambara, jika benar Bilqis dijual lagi kepada pihak lain, maka kasus ini tak lagi bisa disebut sekadar penculikan.
"Kalau korban sampai dijual, ini sudah masuk ranah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ada unsur eksploitasi anak di dalamnya," tutur dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Sosok Mery Ana dan Ade Friyanto Penculik Anak Makassar Bilqis Ramadhany, Ternyata Ini Pekerjaannya
(Tribunnews.com/ Siti N) TribunJambi.com/Rifani Halim) (Kompas.com/ Aryo Tondang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.