Berita Viral
Siswa di Nias Seberangi Sungai untuk Berangkat Sekolah, Menteri PU Singgung Peran Bupati
Inilah jawaban Menteri PU Dody Hanggodo soal viral siswa yang seberangi sungai saat berangkat sekolah di Nias Selatan, Sumatra Utara
"Saya masih cek (dulu) karena belum koordinasi dengan bupati. Karena, di Jasa Bina Marga ada beberapa tempat yang harus dikerjakan di Indonesia. Namun khusus Nias saya masih cek," jelasnya.
Kata Bupati Nias Selatan
Bupati Nias Selatan, Sokhi Atulo Laila beberapa waktu lalu merespons soal video viral sejumlah siswa seberangi sungai.
Sokhi menuturkan, lokasi tempat siswa seberangi sungai tersebut bernama Sifalago Gomo terletak di Desa Sifalago Gomo, Kecamatan Boronadu, Nias Selatan.
Ia menuturkan, di wilayah tersebut, sudah 20 tahun anak-anak yang berangkat sekolah harus menyeberangi sungai.
Pihaknya tak bisa berbuat banyak karena terkendala anggaran.
"Iya sudah tahu, tadi tim PU kita dan infonya tim pemerintah pusat sudah meninjau ke lokasi ini,"
"Sebenarnya, masih banyak anak-anak sekolah di sana yang nyebrang sungai seperti itu. Jadi bukan itu saja,"
"Dan ini salah satunya sudah terjadi selama 20 tahun. Kita tidak membangun (jembatan) karena terkendala di anggaran," jelasnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis (9/10/2025).
Ia menuturkan, jarak dari sungai ke sekolah bisa mencapai 3 kilometer.
"Jadi emang sekolah itu cukup jauh dari pusat kota Nisel, lokasinya dari kota 40 km. Tetapi kalau dari sungai ke sekolah itu jaraknya 3 km. Ya gitulah (bajunya kering-kering di jalan)," tuturnya.
Pihak Pemkab Nias Selatan juga sudah sering mengkoordinasikan masalah tersebut ke tingkat provinsi.
Baca juga: Kisah Guru SMP di Pasangkayu Sulbar Nekat Seberangi Sungai demi Ngajar: Sudah Lama, Tak Ada Jembatan
Namun, ujarnya, semuanya butuh proses.
"Kami juga menjabat di pemerintahan masih baru ya. Ditambah ada efisiensi anggaran. Segala sesuatu susah kita sampaikan di provinsi tapi itulah," ucapnya.
Beruntung, selama para siswa melewati sungai tersebut, tak ada insiden yang menyebabkan hilangnya nyawa.
"Tapi kalau yang dulu-dulu tidak tahu ya. Cuman emang jalannya wajib lewati sungai itu. Tapi kalau musim kemarau sungai itu cukup dangkal," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.