Jumat, 14 November 2025

Berita Viral

Siswa di Nias Seberangi Sungai untuk Berangkat Sekolah, Menteri PU Singgung Peran Bupati

Inilah jawaban Menteri PU Dody Hanggodo soal viral siswa yang seberangi sungai saat berangkat sekolah di Nias Selatan, Sumatra Utara

TRIBUN-MEDAN.COM/ANISA RAHMADANI
PEMBANGUNAN JEMBATAN - Menteri PU Dody Hanggono saat diwawancarai usai tinjau sekolah rakyat di Medan, Minggu (11/9/2025). Doddy menyoroti soal siswa di Nias nyebrangi sungai saat hendak ke sekolah viral di sosmed beberapa waktu lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Beberapa waktu lalu, viral sekelompok siswa di Nias, Sumut seberangi sungai tanpa jembatan untuk berangkat sekolah
  • Menteri PU, Dody Hanggodo sebut sudah ada anggaran untuk bangun jembatan tahun depan
  • Ia juga menyinggung peran bupati untuk lebih dekat dengan rakyatnya

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu, viral di media sosial media, sejumlah siswa di Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara menyeberangi sungai saat berangkat sekolah.

Dalam video tersebut, sejumlah siswa laki-laki dan perempuan tengah mengenakan seragam Pramuka hendak berangkat sekolah.

Mereka terlihat berada di pinggir sungai dengan kondisi arus yang cukup deras dan hendak menyeberanginya untuk berangkat sekolah.

Salah seorang siswi dalam video tersebut meminta bantuan kepada Presiden Prabowo untuk membangunkan jembatan supaya tak lagi menyeberang sungai ketika berangkat sekolah.

"Bapak Prabowo tolong bangun jembatan ini. Kami tersiksa kalau hujan," teriak siswi tersebut.

Kabupaten Nias Selatan merupakan kabupaten yang berdiri pada 2003 lalu.

Kabupaten Nias Selatan terletak di barat Sumatera Utara dan dipisahkan oleh lautan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan jembatan di daerah tertinggal untuk akses anak sekolah di Indonesia sudah masuk dalam anggaran tahun 2026.

"Kalau itu (pembangunan jembatan untuk akses jalan siswa ke sekolah di Nias) sudah masuk (anggaran pembangunan tahun depan). Jembatan gantung di beberapa tempat (akan dibangun)," ujarnya, Minggu (9/11/2025) saat meninjau sekolah rakyat di Medan.

Mengutip Tribun-Medan.com, meski sudah masuk catatan pembangunan untuk tahun depan, ia menyinggung peran bupati supaya lebih dekat dengan rakyatnya.

"Cuma saya ingatkan bupati lebih dekat dengan rakyatnya," jelasnya.

Baca juga: Siswa di Nias Seberangi Sungai untuk Berangkat Sekolah karena Belum Ada Jembatan, Ini Kata Bobby

Menurut Dody, terwujudnya jembatan sebagai akses jalan ke sekolah tak bisa lepas dari peran bupati untuk menyiapkan lahannya.

"Lahan misalnya. Saya butuh support dari bupati. Kalau memang cukup penting, silakan bupatinya surati Kementerian PU atau Satker Kementerian PU yang telah diletakkan di seluruh Indonesia,"

"Biar saya tahu mana yang harus dikerjakan hari ini atau besok dan perlunya kesiapan lahan," tambah Dody.

Terkait dengan jembatan di Nias, pihaknya masih melakukan pengecekan.

"Saya masih cek (dulu) karena belum koordinasi dengan bupati. Karena, di Jasa Bina Marga ada beberapa tempat yang harus dikerjakan di Indonesia. Namun khusus Nias saya masih cek," jelasnya.

Kata Bupati Nias Selatan

Bupati Nias Selatan, Sokhi Atulo Laila beberapa waktu lalu merespons soal video viral sejumlah siswa seberangi sungai.

Sokhi menuturkan, lokasi tempat siswa seberangi sungai tersebut bernama Sifalago Gomo terletak di Desa Sifalago Gomo, Kecamatan Boronadu, Nias Selatan.

Ia menuturkan, di wilayah tersebut, sudah 20 tahun anak-anak yang berangkat sekolah harus menyeberangi sungai.

Pihaknya tak bisa berbuat banyak karena terkendala anggaran.

"Iya sudah tahu, tadi tim PU kita dan infonya tim pemerintah pusat sudah meninjau ke lokasi ini,"

"Sebenarnya, masih banyak anak-anak sekolah di sana yang nyebrang sungai seperti itu. Jadi bukan itu saja,"

"Dan ini salah satunya sudah terjadi selama 20 tahun. Kita tidak membangun (jembatan) karena terkendala di anggaran," jelasnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis (9/10/2025).

Ia menuturkan, jarak dari sungai ke sekolah bisa mencapai 3 kilometer.

"Jadi emang sekolah itu cukup jauh dari pusat kota Nisel, lokasinya dari kota 40 km. Tetapi kalau dari sungai ke sekolah itu jaraknya 3 km. Ya gitulah (bajunya kering-kering di jalan)," tuturnya.

Pihak Pemkab Nias Selatan juga sudah sering mengkoordinasikan masalah tersebut ke tingkat provinsi.

Baca juga: Kisah Guru SMP di Pasangkayu Sulbar Nekat Seberangi Sungai demi Ngajar: Sudah Lama, Tak Ada Jembatan

Namun, ujarnya, semuanya butuh proses.

"Kami juga menjabat di pemerintahan masih baru ya. Ditambah ada efisiensi anggaran. Segala sesuatu susah kita sampaikan di provinsi tapi itulah," ucapnya. 

Beruntung, selama para siswa melewati sungai tersebut, tak ada insiden yang menyebabkan hilangnya nyawa.

"Tapi kalau yang dulu-dulu tidak tahu ya. Cuman emang jalannya wajib lewati sungai itu. Tapi kalau musim kemarau sungai itu cukup dangkal," ucapnya.

SISWA SEBERANGI SUNGAI: Sejumlah siswa Kabupaten Nias Selatan menyebrangi sungai saat hendak berangkat sekolah viral di Sosmed.
SISWA SEBERANGI SUNGAI: Sejumlah siswa Kabupaten Nias Selatan menyebrangi sungai saat hendak berangkat sekolah viral di Sosmed. (Istimewa via Tribun-Medan.com)

Ia pun berharap, jembatan bisa segera dibangun supaya anak-anak sekolah yang berangkat menimba ilmu tak perlu lagi basah-basahan menantang maut menyeberangi sungai.

"Yah ini ada pemerintah pusat yang katanya sudah ninjau semoga segera dibangun jembatannya. Dan masih banyak lagi siswa yang harus seberang sungai seperti ini di Nias Selatan," jelasnya.

Kata Gubernur Bobby Nasution

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution yang mendengar berita viral tersebut mengatakan akan melakukan pengecekan.

"Nanti saya lihat ya saya belum monitor belum dapat laporan juga," ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Ia menuturkan, setelah mendapat informasi lengkap, pihaknya akan melakukan pembangunan infrastruktur.

"Yang pasti kalau fasilitas dasar untuk pendidikan, tentunya infrastrukturnya, kita perhatikan. (Karena) secara detail belum dapat laporannya," jelasnya.

Mengutip Tribun-Medan.com, ditanya soal siswi yang meminta bantuan ke Presiden Prabowo, ia menuturkan bahwa akan melakukan pengecekan terkait aturan yang berlaku.

"Makanya saya tadi bilang, detail belum lihat yang pasti kalau untuk jembatan, sudah ada aturan,"

"Misal bentangan jembatan di atas seratus meter memang wewenang pemerintah pusat," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Siswa di Nias Minta Prabowo Bangun Jembatan, Menteri PU: Sudah Masuk dalam Catatan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Anisa Rahmadani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved