Sabtu, 15 November 2025

Penculikan Balita di Makassar

6 Hari Menghilang, Sifat Bilqis Jadi Agresif, Pemkot Makassar Berikan Pendampingan Psikologis

Inilah kabar terbaru dari kasus penculikan Bilqis (4) balita asal Kota Makassar, Sulsel yang ditemukan di Kabupaten Merangin, Jambi

Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
MAAFKAN PELAKU- Ayah Bilqis, Dwi Nurmas (34) ditemui di rumahnya, Jl Pelita 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/11/2025). Ayah Bilqis (4), Dwi Nurmas (34) memaafkan empat pelaku penculikan anaknya. Inilah kabar terbaru dari kasus penculikan Bilqis (4) balita asal Kota Makassar, Sulsel yang ditemukan di Kabupaten Merangin, Jambi 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Makassar berikan pendampingan psikologis kepada Bilqis setelah diculik dan hilang sepekan
  • Ayah korban sebut sifat putrinya jadi lebih agresif
  • Psikolog sebut kondisi Bilqis sudah membaik

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan pendampingan psikologis kepada Bilqis (4) balita yang diculik di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Minggu (2/11/2025) lalu.

Korban lalu ditemukan di kawasan Suku Anak Dalam Jambi di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi.

Dwi Nurmas (34) ayah Bilqis mengatakan ada perubahan perilaku pada anaknya setelah enam hari menghilang.

Balita yang awalnya lembut kini berubah jadi lebih agresif.

"Iya ada perubahan (perilaku). Sekarang itu lebih agresif," ujar Dwi Nurmas, Selasa (11/11/2025).

Mengutip Tribun-Timur.com, ayah korban mengatakan bahwa Bilqis memang sosok yang aktif.

Namun setelah diculik, anaknya menjadi agresif.

"Kalau misalnya dia tutup pintu itu sebelumnya tidak terlalu keras, sekarang bunyi, kayak lebih keras begitu,"  ujarnya.

Ayah korban juga menceritakan bahwa saat ini, permintaan putrinya harus segera dituruti.

"Kalau misalnya minta uang mau belanja, tidak mau menunggu, harus langsung dikasih," ungkapnya.

Psikolog Klinik Puspaga Dinas PPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Makassar yang ikut mendampingi korban, Muriskida Yusuf mengatakan, kondisi Bilqis saat ini sudah membaik.

Baca juga: Anaknya Diculik 6 hari dan 2 Kali Dijual, Ayah Bilqis Maafkan 4 Pelaku 

"Kalau kondisi psikologisnya sendiri sebenarnya Bilqis sudah bisa diajak bermain," 

"Saya sebagai psikolog tidak bisa memaksakan juga kalau menggali cerita atau seperti apa," katanya.

Ia juga menuturkan bahwa sifat Bilqis saat ini menjadi lebih agresif.

"Dari keterangan orang tua mungkin ada perilaku yang berubah seperti Bilqis lebih agresif dan menunjukkan perubahan-perubahan perilaku lainnya," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan trauma healing kepada Bilqis dan belum bisa menyimpulkan sepenuhnya perilaku korban.

"Tapi belum bisa dinilai, masih bertahap, baru pertemuan pertama juga," ucapnya.

4 Orang Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang jadi tersangka dalam kasus penculikan ini.

Keempat tersangka yakni SY (30) asal Kota Makassar, NH (29) warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Lalu MA (42) dan AS (36), keduanya merupakan warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo mengatakan, motif para tersangka melakukan penculikan adalah karena alasan ekonomi.

"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkapnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Sejumlah barang bukti pun diamankan dari tangan tersangka, termasuk sebuah rekening berisikan uang Rp1.8 juta.

"(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta," ujarnya.

Atas perbuatan penculikan dan perdagangan anak, keempat tersangka terancam penjara maksimal 15 tahun.

"Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,"

Baca juga: Update Kasus Penculikan Bilqis: Tidur dengan Sosok Ini di Jambi, Kini Lebih Agresif

"Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," ujarnya.

Irjen Djuhandhani menuturkan, keempat tersangka memiliki peran yang berbeda-beda.

Pertama SY jadi sosok pelaku utama yang diringkus di Kota Makassar.

"Dari hasil penyelidikan, Polrestabes Makassar mengamankan SY sebagai pelaku utama," ujarnya.

SY menculik korban dan menjualnya di grup Facebook.

Kemudian tersangka NH yang melihat unggahan tersebut terbang dari Jakarta ke Makassar untuk bertransaksi dengan SY.

"Dengan transaksi sebesar Rp3 juta rupiah di kos pelaku (SY)," bebernya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Setelah itu, NH kembali ke Jakarta untuk transit lalu terbang ke Jambi.

Di Jambi, Bilqis dijual oleh NH ke AS dan MA.

Dari pengakuan NH, ia menjual Bilqis Rp15 juta.

"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," ungkapnya.

Namun, dari pengakuan AS dan MA, keduanya membeli Bilqis seharga Rp30 Juta.

Setelah NH menyerahkan Bilqis ke AS dan MA, ia pulang ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Dan NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," ucap Kombes Djuhandhani.

Setelah mendapatkan Bilqis, AS dan MA menjual korban ke kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp80 juta.

Baca juga: Ketua KPAI Soroti Kasus Penculikan Bilqis di Makassar: Ruang Aman Anak Masih Minim

Djuhandhani mengatakan, AS dan MA mengaku telah menjual sembilan bayi dan satu anak melalui TikTok dan WhatsApp.

"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp)," bebernya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ayah Ungkap Perilaku Bilqis Berubah Usai Diculik

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Muslimin Emba)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved