Minggu, 16 November 2025

6 Cerita Korban Longsor di Cilacap, Tangis Seorang Ibu Pecah saat Evakuasi Berlangsung

Longsor di Cilacap tewaskan 3 orang, 20 hilang. Tim SAR gabungan terus lakukan pencarian korban tertimbun.

Editor: Glery Lazuardi
Basarnas
TANAH LONGSOR CILACAP - Tanah longsor menimbun sejumlah rumah warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025). Akibatnya, belasan rumah di dua dusun, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap tertimbun longsor. 

Namun harapan keluarga belum pupus.

Mereka masih menunggu kabar tentang Yuni, ibu dari Lia dan Maya.

Yang hingga Jumat (14/11/2025) siang, Yuni belum ditemukan.

Di tengah kesibukan para petugas menggali reruntuhan, Wardi masih mondar-mandir memantau titik di mana ia yakin keluarganya berada.

Setiap suara mesin berhenti, ia menahan napas, berharap ada kabar dari bawah tumpukan tanah itu.

"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya pelan.

Isak Tangis Ibu di Lokasi Evakuasi

Satu hari terjadi tanah longsor upaya evakuasi korban dilakukan.

Suasana memilukan menyelimuti lokasi longsor.

Dua dusun, yaitu Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, luluh lantah tertimbun material tanah seluas kurang lebih 32 ribu meter persegi. 

Sebanyak 46 warga terdampak, sebagian masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Deru mesin alat berat dan sirine kendaraan penolong terdengar bergantian. 

Tim Basarnas, TNI, Polri, dan relawan sibuk berlalu-lalang di tengah puing bangunan, kayu patah, dan lumpur yang menimbun jalan serta rumah warga.

Di kejauhan, nampak ada seorang ibu tampak berpelukan dengan kerabatnya sambil menangis tersedu. 

Ia berdiri dan bersandar di tembok tepat di luar garis polisi seakan tak sanggup melihat titik bencana yang diduga menimbun keluarganya. 

Ia berkaca-kaca melihat situasi yang tidak terbayangkan sebelumnya. 

Namun di sisi lain, kontras terlihat. 

Beberapa warga justru sibuk memotret dan merekam video sambil melakukan siaran langsung di media sosial. 

Ada yang live tiktok atau yang facebook dan medsos lainnya.

Sebagian warga mengabaikan imbauan petugas menjaga jarak dan tidak menghalangi proses evakuasi.

Jenazah Tertindih Motor 

Kapolresta Cilacap, Kombes Adhi Buwono, mengatakan lebih dari 300 personel gabungan dikerahkan ke lokasi. 

Mereka berasal dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta unsur relawan.

"Semua sudah kita bagi.  Total ada sekitar 300 personel dikerahkan.  Update dari 46 korban, 23 selamat, tiga meninggal dunia, dan 20 masih dalam pencarian. Hari ini satu korban bernama Yuni sudah ditemukan di sektor B1," ujar Kapolresta kepada Tribunbanyumas.com. 

Korban perempuan atas nama Yuni ditemukan dalam kondisi tertimpa sepeda motornya.

Petugas menduga Yuni tengah berusaha menyelamatkan diri saat material longsoran meluncur deras dari perbukitan di atas permukiman.

Longsoran besar menyeret apa pun di jalurnya, termasuk rumah dan kendaraan yang berada di lereng.

Dengan ditemukannya Yuni, total korban meninggal dunia yang ditemukan hingga Jumat siang tercatat tiga orang.

Berdasarkan pendataan sementara, dua dusun terdampak longsor, yaitu di Tarukahan dan Cibuyut. 

Dusun Tarukahan

Selamat: 15 orang 

Meninggal dunia: 2 orang, 

Dalam pencarian: 7 orang

Total korban: 24 orang

Dusun Cibuyut

Selamat: 8 orang

Meninggal dunia: 0

Dalam pencarian: 14 orang

Total korban: 22 orang

Keseluruhan

Selamat: 23 orang

Meninggal dunia: 3 orang

Dalam pencarian: 21 orang

Total: 46 orang

Operasi pencarian yang dimulai kembali Jumat pukul 08.00 WIB dilakukan dengan sistem pembagian lima sektor pencarian. 

Setiap sektor dibentuk berdasarkan estimasi jumlah korban yang kemungkinan berada di titik tersebut.

Berikut pembagian sektor pencarian Tim SAR Gabungan:

1. Worksite A-1: 3 orang dalam pencarian (DP)

2. Worksite A-2: 7 orang DP

3. Worksite A-3: 4 orang DP

4. Worksite B-1: 4 orang DP

5. Worksite B-2: 3 orang DP

Untuk memaksimalkan pencarian, 2 alat berat telah dikerahkan menangani timbunan tanah dalam volume besar. 

Sementara petugas menggunakan peralatan ekstrikasi dan peralatan manual untuk menjangkau titik-titik yang lebih sempit dan rawan

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved